ECONOMICS

Bank Dunia Gelontorkan Pinjaman Rp5,4 Triliun untuk Proyek PLTA Cisokan

Indah Mulyani 12/09/2021 08:56 WIB

Bank Dunia memberi pinjaman Rp5,4 triliun dalam proyek PLTA Cisokan.

Bank Dunia Gelontorkan Pinjaman Rp5,4 Triliun untuk Proyek PLTA Cisokan (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman senilai USD 380 juta (Rp5,4 triliun) untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pumped storage pertama di Indonesia, yakni di hulu Sungai Cisokan yang berlokasi di antara Jakarta dan Bandung dengan kapasitas 1.040 MegaWatt (MW).

"Kami menyambut baik proyek ini karena akan menjadi yang pertama bagi Indonesia. Proyek ini mencerminkan suatu titik balik dalam perjalanan menuju dekarbonisasi di Indonesia," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (11/9) seperti dilansir dari Antara.

Pembangunan PLTA ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik pada saat beban puncak, seraya mendukung transisi energi dan pencapaian tujuan penurunan emisi karbon negara ini.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui, di antaranya, pengembangan energi terbarukan, upaya konservasi energi, serta penggunaan teknologi energi bersih," ucap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Di samping itu, ia mengatakan emisi yang terkurangi dari sektor energi didorong oleh berbagai aksi, seperti misalnya pengadaan tenaga listrik oleh pembangkit energi baru dan terbarukan, serta penerapan efisiensi energi.


Lebih dari 80 persen tenaga listrik yang dihasilkan untuk jaringan listrik Jawa-Bali, yang menyediakan listrik bagi 70 persen penduduk Indonesia, berasal dari bahan bakar fosil.

Menurut dia, upaya penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia adalah pembangunan fasilitas penyimpanan energi yang memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan tenaga listrik.

Dengan demikian, Arifin berpendapat fasilitas tersebut berpotensi menambahkan kapasitas pembangkitan listrik yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pada saat beban puncak, memberikan kapasitas penyimpanan besar untuk memungkinkan diterimanya energi terbarukan dalam jumlah yang lebih besar lagi, serta akan meringankan beban jaringan transmisi.

(IND) 

SHARE