ECONOMICS

Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Negara Berkembang di Asia Tumbuh Positif

Wahyu Dwi Anggoro 31/03/2023 15:24 WIB

Ekonomi negara-negara berkembang di wilayah Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan tumbuh positif pada 2023.

Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Negara Berkembang di Asia Tumbuh Positif. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi negara-negara berkembang di wilayah Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan tumbuh positif pada 2023, seiring dengan dibukanya kembalinya China.

Dalam sebuah laporan, Bank Dunia memprediksi bahwa pertumbuhan di kawasan yang mencakup 23 negara ini akan naik menjadi 5,1 persen pada 2023, meningkat dari 3,5 persen pada tahun sebelumnya.

Perkiraan yang lebih kuat ini didasari pembukaan kembali ekonomi China yang diharapkan Bank Dunia tumbuh menjadi 5,1 persen pada 2023, meningkat dari tiga  persen tahun lalu.

Namun demikian, tingginya inflasi dan beban utang rumah tangga di beberapa negara dapat menghambat konsumsi.

Selain China, negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik juga mencakup Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Mongolia, serta negara-negara kepulauan seperti Fiji, Vanuatu, dan Palau.

Di luar China, diprediksi pertumbuhan di kawasan ini akan turun menjadi 4,9 persen tahun ini dibandingkan 5,8 persen tahun lalu karena inflasi dan peningkatan utang rumah tangga di beberapa negara menekan konsumsi.

“Mayoritas negara utama di Asia Timur dan Pasifik berhasil melewati periode sulit yang disebabkan oleh pandemi, tetapi kini dihadapkan pada perubahan lanskap global,” kata Deputi Presiden Bank Dunia untuk wilayah ini, Manuela Ferro, dilansir dari Reuters pada Jumat (31/3/2023).

"Untuk mendapatkan kembali momentum, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendorong inovasi, produktivitas, dan menetapkan fondasi untuk pemulihan yang lebih hijau," lanjut Ferro.

Bank Dunia mengatakan bahwa tantangan yang paling mendesak adalah rivalitas yang semakin panas antara Cina dan Amerika Serikat.

"Meskipun masih kecil dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, China telah menjadi sumber pengetahuan yang semakin penting bagi inovasi di negara-negara Asia Timur dan Pasifik lainnya," ujar laporan tersebut.

Lembaga bantuan multilateral ini menyarankan negara-negara untuk mereformasi kebijakan mereka untuk meningkatkan pertumbuhan dan aktif dalam perjanjian internasional baik dengan China maupun AS, daripada menjadi bagian dari blok perdagangan eksklusif.


(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE