Bank Sentral Jepang Tetap Naikkan Suku Bunga Meski Upah Pekerja Sudah Naik
Bank Sentral Jepang (BOJ) akan terus menaikkan suku bunga meski upah di Jepang sudah naik.
IDXChannel- Bank Sentral Jepang (BOJ) akan terus menaikkan suku bunga meski upah di Jepang sudah naik.
Dilansir Channel News Asia, Rabu (5/2/2025), Direktur Jenderal Departemen Urusan Moneter BOJ, Kazuhiro Masaki menjelaskan keputusan soal suku bunga bergantung kepada laju inflasi.
"Inflasi yang mendasari sedang menuju ke arah 2 persen namun masih tetap di bawah level tersebut saat ini. Oleh karena itu, kita harus mendukung aktivitas ekonomi dengan kebijakan moneter yang longgar," Kazuhiro Masaki.
"Karena itu, kami akan terus menaikkan suku bunga dan menyesuaikan tingkat dukungan moneter, jika inflasi yang mendasari berakselerasi ke arah 2 persen seperti yang kami proyeksikan," katanya.
Inflasi konsumen inti Jepang mencapai 3,0 persn pada Desember, laju tercepat dalam 16 bulan terakhir dan melampaui target 2 persen BOJ selama hampir tiga tahun.
Namun, Bank Sentral Jepang mengaku berfokus pada inflasi dasar atau tren pergerakan harga secara luas yang didorong oleh permintaan domestik dari berbagai indikator.
"Kami memperkirakan inflasi yang mendasari secara bertahap menuju target 2 persen," kata Masaki.
Sebelumnya, Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengisyaratkan untuk terus menaikkan suku bunga jika upah terus meningkat dan mendukung konsumsi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk terus menaikkan gaji.
Data terbaru gaji reguler atau gaji pokok di Jepang naik 2,7 persen pada Desember dari tahun sebelumnya. Gaji riil naik 0,6 persen dari tahun ke tahun berkat kenaikan dari bonus musim dingin.
Data ini ditambang dengan BOJ mengeluarkan sinyal hawkish untuk mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) ke level tertinggi karena para pedagang bersiap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Pasar menjadi sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang dapat meningkatkan peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang membuat investor berhati-hati dalam membeli obligasi," kata kepala strategi obligasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, Naomi Muguruma.
(Ibnu Hariyanto)