Bantah Ada Lonjakan Harga Cabai, Mendag: Murah Kok
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membantah adanya lonjakan harga cabai di pasaran.
IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membantah adanya lonjakan harga cabai di pasaran.
"Cabai kemarin murah kok itu. Dulu Rp120.000 sampai turun Rp20.000 jadi kalau sekarang Rp30.000 itu naik 50%. Naik nya tapi masih Rp30.000 gitu," kata Zulhas kepada awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Ia menjelaskan, harga cabai yang dibanderol saat ini imbas dari curah hujan yang tinggi belakangan ini. Kendati demikian, Zulhas memastikan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika harga cabai kembali merangkak naik.
"Kalau mahal sekali kan transport diganti sehingga harganya bisa terukur. Kalau lebih mahal lagi harganya disubsidi oleh pemerintah daerah. Dari anggaran 2% yang APBD biaya tidak Terduga itu," beber Zulhas.
Upaya subsidi itu sudah diberlakukan di sejumlah daerah yang memang membutuhkan. Seperti di Bali dan Jakarta.
"Sudah (berjalan). Di Bali itu sudah subsidi harga, Jakarta apalagi kalau Jakarta malah berlebihan. Misal harga Rp 140.000 dia kasih Rp100.000 atau Rp80.000 gitu [setelah disubsidi]. Jadi di Jakarta ini jual paket oleh food station itu banyak sekali subsidinya. Makanya, Jakarta kalahkan daerah lain," ujar dia.
Kemudian ia menambahkan, terkait kondisi harga dan stok barang pokok yang lain terpantau aman. Misalnya minyak goreng, Zulhas bilang di Bali saat ini harganya sudah bagus.
Guna mengantisipasi harga minyak goreng melonjak saat puasa dan lebaran, Zulhas sudah menurunkan skema Domestic Market Obligation (DMO) yang sebelumnya 1:8 menjadi 1:6.
"Untuk mengantisipasi bahkan minyak goreng DMO-nya sudah kita turunkan kemarin 1:8 sekarang 1:6 untuk antisipasi momen puasa dan lebaran. Jadi kalau dia jual di dalam negeri di kalinya enam. Dulu delapan kali. Sekarang diturunkan jadi enam kali agar di dalam negeri lebih banyak," tandasnya.
(SLF)