Bantuan Pembiayaan Perumahan di 2024 Turun, FLPP hanya untuk 166 Ribu Unit
Program tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat untuk kemudahan memiliki hunian.
IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan target penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024 mengalami penurunan.
Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan pada 2024 total anggaran untuk FLPP dialokasikan sebesar Rp13,72 triliun, yang akan menyasar untuk 166.000 unit perumahan. Program tersebut diharapkan mampu membantu masyarakat untuk kemudahan memiliki hunian.
"Terdiri dari 166.000 ribu unit fasilitas FLPP, dengan anggaran sebesar Rp13,72 triliun," ujar Herry dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Rabu (6/9/2023).
Dalam paparannya, Herry menyebut Kementerian PUPR telah mengusulkan alokasi FLPP untuk 2024 sebanyak 220.000 unit, sama seperti penyaluran FLPP pada tahun ini. Namun dari usulan tersebut hanya disetujui oleh Kementerian Keuangan sebanyak 166.000 ribu unit.
Herry berharap dengan adanya target penyaluran pada tahun 2024 itu masih bisa mengejar target yang tertuang dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Panjang (RPJMN) yang menargetkan penyaluran FLPP dalam 5 tahun tembus 900.000 unit.
"Kita opmalkan yang ada (166.000 unit), nanti kita coba lihat, apakah skema bisa kita exercise, bisa tidak kalau skema kita modifikasi sehingga jumlahnya bisa bertambah. Tapi yang terpenting adalah bagaimana yang 166.000 ini bisa tersalurkan dahulu," sambung Herry usai RDP.
Sekdar informasi tambahan, secara total pada 2024 program bantuan pembiayaan perumahan dianggarkan sebesar Rp19,83 triliun, yang akan dialokasikan untuk 173.251 unit rumah, termasuk didalamnya ada untuk FLPP sebanyak 166.000 unit sebesar Rp13,72 triliun.
Selanjutnya juga dialokasikan untuk BP Tapera sebesar Rp0,83 triliun untuk 7.251 unit. Kemudian dialokasikan Rp0,68 triliun untuk program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) terhadap 166.000 unit rumah yang terintegrasi dengan FLPP. Selain itu dialokasikan juga Rp4,60 triliun untuk program Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang menyasar untuk 751.735 unit rumah. (NIA)