Banyak Warganya Sudah Divaksin, Tapi Kasus Covid di AS Tembus 600 Ribu Per Hari
Angka vaksinasi covid-19 di AS cukup tinggi, namun faktanya dalam beberapa hari terakhir, kasus covid di AS melonjak tinggi hingga mencapai 600 ribu per hari.
IDXChannel - Angka vaksinasi covid-19 di Amerika Serikat (AS) cukup tinggi, namun faktanya dalam beberapa hari terakhir, kasus covid-19 di AS melonjak tinggi sekali hingga mencapai 600.000 orang per hari.
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, Covid-19 belum bisa dianggap remeh, oleh sebab itu vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan.
Terbukti dari situasi Covid-19 di Amerika Serikat (AS), terjadi penambahan sekira 400-600 ribu kasus per hari. Sementara per harinya ada sekira 100 ribu orang yang dirawat inap di rumah sakit. Sekira 40 persennya disebabkan oleh varian Omicron, sementara 60 persennya lagi Delta.
Tentunya kondisi ini agak sedikit membingungkan, sebab AS merupakan negara dengan cakupan vaksinasi yang terbilang cukup tinggi. Sebayak 65 persen populasi divaksin dua dosis, bahkan >20 persen sudah divaksin dosis ke-3. Tapi masih banyak orang yang masuk ke RS.
Dalam unggahan akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (4/1/2022), dr. Fajri membagikan data dari RS UC San Diego Health terkait dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Sebanyak 69 persen pasien yang dirawat inap dan 91 persen yang memakai ventilator (Artinya Covid-19 berat hingga gagal nafas) memang belum divaksin penuh (bisa jadi baru satu kali atau belum sama sekali," terang dr. Fajri.
Berdasarkan data yang dipublikasi Our World In Data, jumlah vaksin dosis pertama di AS mencapai 73,7 persen populasi. Sementara jumlah vaksinasi dosis kedua (lengkap) menyentuh 61,9 persen. Sedangkan vaksinasi ketiga (booster) mencapai 20,4 persen.
"Orang yang tidak divaksinasi pada semua umur memiliki kasus dan tingkat kematian yang lebih tinggi 5x dan 14x daripada orang yang divaksinasi lengkap," lanjutnya.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang yang divaksinasi lengkap beserta dosis ketiga (booster) memiliki tingkat keparahan dan risiko kematian yang lebih rendah akibat Covid-19 dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.
"Risiko perburukan meningkat 20x jika tidak divaksin dibandingkan dengan orang yang divaksinasi 3 dosis. Risiko lebih tinggi pada populasi >65 tahun," tuntasnya. (RAMA)