Bapanas Pastikan Stok Pangan di Sulsel Aman
Bapanas memastikan stok pangan di Sulawesi Selatan aman.
IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stok pangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) aman.
Hal ini dikatakan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widyarini setelah melakukan pengecekan di Gudang Bulog Apala kancab Bone Sulsel.
"Hari ini kami datang ke Gudang Bulog Apala kancab Bone Sulsel, tadi kita lihat stok beras DN ternyata cukup banyak sekitar 186 ton, dan untuk beras bantuan pangan di kab bone ternyata berasal dari beras petani lokal yang di serap oleh Bulog. Tentu hal ini menandakan ekosistem pangan yang dibangun mulai dari hulu sampai hilir berjalan cukup baik," kata Rachmi, Sabtu (5/10/2024).
Dia menambahkan, Gudang Bulog Apala Melayani penyaluran bantuan pangan beras 10 Kilogram di 6 kecamatan yang terdiri dari kecamatan Palakka, Tellu Siattinge, Sibulue, Awangpone, Barebbo, Cina dengan jumlah sebanyak 17.901 penerima bantuan pangan (PBP).
"Nah itu stok gudang Bulog Apala aman, karena stoknya mereka ada 967 ton. Tentu ini kita harus apresiasi karena upaya teman-teman bulog ini sungguh luar biasa," kata dia.
Secara nasional, menurut Rachmi, total penyerapan produksi dalam negeri oleh Bulog awal oktober 2024 ini telah mencapai 962 ribu ton.
Jika dibandingkan dengan penyerapan bulan september tahun lalu bahkan 5 tahun terakhir, capaian tahun ini mengalami peningkatan yang cukup impresif yang menandakan ekosistem pangan di Indonesia mulai mengalami tren positif.
Rachmi menyebut Bapanas terus mendorong agar Bulog melakukan akselarasi penyerapan produksi beras hasil petani yang kemudian disalurkan ke berbagai program intervensi, termasuk bantuan pangan beras (Banpang) 10 kilogram untuk setiap PBP.
"Sesuai arahan kepala Bapanas agar penyerapan produksi petani dalam negeri ini terus kita dorong dengan mengoptimalkan peran BUMN pangan (Bulog) sebagai offtaker," kata Rachmi.
"Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya grafik penyerapan beras DN melalui Bulog memang mengalami peningkatan, 994 ribu ton pada 2022 meningkat 1 juta ton pada 2023, tentu kami optimis pada akhir 2024 penyerapan ini akan terus meningkat," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)