ECONOMICS

Bappenas Tetapkan Lima Kelompok Industri Prioritas di RPJPN 2025-2045

Ikhsan PSP 07/06/2023 05:00 WIB

Lima kelompok industri prioritas telah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Bappenas Tetapkan Lima Kelompok Industri Prioritas di RPJPN 2025-2045. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, menyebut lima kelompok industri prioritas telah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Dia menerangkan, visi Indonesia Emas 2045 yakni Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, akan terwujud melalui kemajuan industri yang selaras dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Penetapan sejumlah industri prioritas juga untuk menjawab tantangan industri dan ekonomi, terutama mewujudkan Indonesia menjadi high-income country dalam kurun waktu 15-17 tahun ke depan.

“Gross National Income per kapita Indonesia perlu dinaikkan hingga USD30.300 agar menjadi negara maju,” ujar Menteri Suharso dalam keterangan resminya, Selasa (6/6/2023).

Industri prioritas tersebut yang pertama yaitu industri berbasis sumber daya alam, meliputi industri berbasis agro (pertanian, perkebunan, kehutanan), industri berbasis hilirisasi tambang, serta industri berbasis sumber daya laut.

Kedua, industri dasar, mencakup industri kimia dasar dan industri logam. 

Ketiga, industri berteknologi menengah-tinggi, termasuk industri perkapalan, industri kedirgantaraan, industri otomotif dan alat angkut, industri pertahanan, industri alat kesehatan, industri produk kimia dan farmasi, industri mesin dan perlengkapan, dan industri elektronik.

Keempat, industri barang konsumsi berkelanjutan, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan produk tekstil, serta industri alas kaki. 

Kelima, industri berbasis inovasi dan riset, yaitu industri berbasis bio dan bioteknologi.

Dijelaskan Suharso, industrialisasi terlaksana sesuai karakteristik wilayah, terbagi menjadi tujuh koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera mencakup industri berbasis SDA dan hub ekonomi biru barat Indonesia, kemudian Koridor Ekonomi Jawa yang mencakup industri berbasis inovasi, riset dan teknologi.

Selanjutnya, Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara meliputi pintu gerbang pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara, ada juga Koridor Ekonomi Kalimantan meliputi superhub ekonomi Nusantara.

Kemudian Koridor Ekonomi Sulawesi yang meliputi penunjang ekonomi IKN dan industri berbasis SDA, Koridor Ekonomi Maluku meliputi hub ekonomi biru timur Indonesia, serta Koridor Ekonomi Papua meliputi industri kimia dasar dan agro.

“Ada comparative advantage, juga ada competitive advantage yang menyertainya, pusat industri merata, sesuai potensi dan kekuatannya," pungkasnya. (NIA)

SHARE