Bareng Bukit Asam (PTBA), Pertamina Siap Garap Hilirisasi Batu Bara
PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapannya untuk memulai proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
IDXChannel - PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapannya untuk memulai proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Proyek kerja sama strategis antara PT Bukit Asam Tbk, Pertamina dan Air Product Chemicals, Inc (APCI) dinilai mampu meningkatkan kemandirian energi nasional melalui penggunaan sumber daya alam dalam negeri.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah meningkatkan penggunaan sumber energi dalam negeri sekaligus pengembangan energi baru untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
Bahkan, mampu mengurangi ketergantungan impor Liquid Petroleum Gas (LPG) yang kini mencapai 80% dari total konsumsi LPG nasional atau sekitar 6,4 juta ton dari 7,95 juta ton LPG.
"Setelah Pertamina sukses menjalankan program Biodiesel B30 yang menggunakan sumber energi dari kelapa sawit yang berlimpah di Indonesia, Pertamina akan menyerap DME dari batu bara dalam negeri. Produksi DME dari Tanjung Enim ini diestimasikan akan mengurangi impor LPG mencapai Rp7 triliun per tahun," ujar Nicke dalam keterangan pers Kamis (27/1/2022).
Dalam grand strategi energi nasional 2015-2050, DME diproyeksikan akan menjadi salah satu energi baru pengganti LPG. Proyek hilirisasi batu bara merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang memanfaatkan batu bara kalori rendah yang selama ini belum dikomersialisasi secara optimal, menjadi produk akhir yang bernilai tinggi.
Untuk mengurangi karbon emisi yang dihasilkan dari proses coal gasification, Nicke menjelaskan akan diterapkan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), dimana CO2 yang dihasilkan akan diinjeksi ke dalam reservoir dari sumur-sumur migas di wilayah Sumsel yang dikelola oleh Pertamina Group.
DME dari Tanjung Enim akan didistribusikan ke masyarakat di 6 wilayah yaitu Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung yang diprediksi sekitar 6,3 juta KK. Dalam menjalankan penugasan Pemerintah ini, Pertamina akan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur LPG eksisting sehingga harganya bisa terjangkau bagi masyarakat.
“Selain mengurangi impor LPG, Proyek DME Tanjung Enim ini juga membuka lapangan kerja baru sekitar 12 ribu orang, serta membangun ekonomi di wilayah Sumatera Selatan,” tutur Nicke. (TYO)