ECONOMICS

BBM Naik, Harga Cabai di Indramayu Justru Turun Drastis. Kok Bisa?

Andrian Supendi 25/09/2022 04:00 WIB

Harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Indramayu turun drastis meskipun harga BBM naik.

BBM Naik, Harga Cabai di Indramayu Justru Turun Drastis. Kok Bisa? (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Indramayu telah mengalami penurunan sejak tiga hari terakhir. Penurunan harga diduga dipicu menurunnya daya beli masyarakat pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di pasar Baru Indramayu, pada Sabtu (24/9/2022), harga cabai merah yang semula Rp60.000 per kilogram (kg) kini turun menjadi Rp30.000 per kilogram. Cabai hijau yang sebelumnya Rp30.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg.

Sedangkan cabai setan atau cabai rawit merah dari Rp80.000 per kilogram turun menjadi Rp65.000 per kilogram. Cabai rawit dari Rp40.000 per kilogram turun menjadi Rp28.000 per kilogram.

Seorang pedagang cabai, Suhaeti (55) mengatakan, penurunan harga tersebut sudah berlangsung selama tiga hari. "Penurunan harga terjadi secara bertahap, sedikit demi sedikit tidak langsung sekaligus. Itu terjadi sejak tiga hari terakhir," kata dia.

Di sisi lain, Suhaeti mengaku, semenjak naiknya harga BBM jumlah konsumen cabai di kiosnya berkurang hingga mencapai 50%. Hal itu menyebabkan omzet jualan cabainya pun turut berkurang.

"Semenjak BBM naik jumlah konsumen berkurang hingga setengahnya. Sementara, konsumen yang ada pun saat ini mengurangi jumlah belanjaannya, yang semula belinya satu kilogram sekarang hanya setengah kilogram. Kemungkinan itu yang membuat harga cabai turun," keluh dia.

Suhaeti menyebutkan, selain cabai, penurunan harga juga terjadi pada komoditas lain, seperti tomat, bawang merah, dan seledri.

"Harga tomat tadinya Rp12.000 per kilogram sekarang turun menjadi Rp8.000 per kilogram. Bawang merah semula harga Rp40.000 per kilogram turun menjadi Rp28.000 per kilogram. Sedangkan seledri tadinya Rp5.000 per ons sekarang hanya Rp2.000 per ons," paparnya.

Suhaeti berharap, pemerintah dapat menurunkan kembali harga BBM sehingga daya beli masyarakat menjadi kembali normal.

Sementara, seorang pembeli cabai, Daffa (40), mengaku senang dengan turunnya harga cabai dan komoditas bumbu lainnya seperti yang terjadi saat ini. 

"Dengan turunnya harga bumbu dapur seperti cabai dan tomat ini saya sebagai masyarakat sangat senang dan merasa diuntungkan, karena uangnya bisa dibagi-bagi sama kebutuhan lain. Kalau waktu harga naik kita masyarakat pusing. Mudah-mudahan jangan sampai naik lagi," tandasnya. 

(FAY)

SHARE