Begini Cara Bapanas Jaga Stabilitas Stok dan Harga Bawang
Cara ini dilakukan dalam rangka memastikan distribusi berjalan merata dan harga tetap stabil.
IDXChannel - Pemerintah terus melakukan pemetaan antara daerah sentra produksi (surplus) dan daerah konsumsi (minus). Cara ini dilakukan dalam rangka memastikan distribusi berjalan merata dan harga tetap stabil.
“Kami berkoordinasi secara rutin dengan Ketua Asosiasi Bawang Merah melalui Direktorat yang membidangi di Badan Pangan Nasional untuk monitoring dan evaluasi distribusi. Harapannya produksi tinggi, distribusi lancar, dan harga terkendali,” kata Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, Senin (30/6/2025).
Sarwo juga mengimbau para petani agar tetap menjaga kualitas produksi melalui penerapan budidaya yang baik, termasuk penggunaan benih unggul, pengolahan lahan, kecukupan air, dan pemupukan yang seimbang.
Dia melanjutkan, kualitas menjadi kunci dalam menjaga daya saing bawang merah, baik di pasar domestik maupun internasional.
“Untuk menjaga ketersediaan sepanjang tahun, Bapanas juga telah menyiapkan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) bagi produk seperti bawang merah,” katanya.
Untuk diketahui, salah satu unit cold storage dengan kapasitas 16 ton telah dimanfaatkan sejak April 2023 oleh Asosiasi Petani Bawang Merah di Desa Wanasari, Brebes.
Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa Brebes memegang posisi strategis dalam rantai pasok bawang merah nasional.
“Brebes adalah barometer produksi bawang merah nasional. 20 persen dari total produksi bawang merah," katanya.
"Kita harus bangga karena dari daerah ini, kita tidak hanya mencukupi kebutuhan dalam negeri, tapi juga menembus pasar ekspor. Ini menunjukkan petani kita tangguh dan mampu bersaing,” kata Arief.
Menurutnya, penguatan komoditas strategis seperti bawang merah memerlukan pendekatan menyeluruh dari hulu hingga hilir.
“Kami terus mendorong penguatan ekosistem mulai dari penyediaan benih dan sarana produksi, akses pembiayaan, hingga fasilitas pascapanen. Kolaborasi pusat dan daerah jadi kunci untuk ketahanan pangan berkelanjutan,” kata Arief.
(Nur Ichsan Yuniarto)