ECONOMICS

Begini Cara Mudah Masyarakat Perkuat Stabilitas Keuangan Nasional Menurut LPS

Cahya Puteri Abdi Rabbi 21/08/2023 12:00 WIB

Dengan dana yang semakin banyak, tentu hal tersebut berkorelasi langsung terhadap kemampuan dan daya bayar LPS.

Begini Cara Mudah Masyarakat Perkuat Stabilitas Keuangan Nasional Menurut LPS (foto: MNC Media)

IDXChannel - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai masyarakat dapat secara langsung berpartisipasi dalam menjaga stabilitas keuangan nasional lewat gerakan menabung.

Hal ini berkaitan dengan peran LPS dalam ekosistem keuangan domestik, sebagai penjamin bila sewaktu-waktu terjadi goncangan dan tekanan di industri perbankan nasional.

"Semakin banyak orang yang menabung, maka dana di LPS juga akan semakin banyak," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam keterangan resminya, Minggu (20/8/2023).

Dengan dana yang semakin banyak, tentu hal tersebut berkorelasi langsung terhadap kemampuan dan daya bayar LPS misal harus melakukan penggantian dana nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Di lain pihak, menurut Purbaya, dengan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam berinvestasi maupun menempatkan dananya di perbankan, maka potensi kepanikan ketika terjadi gangguan di sektor keuangan dapat lebih diredam.

"Semakin melek tentang budaya berinvestasi maupun perbankan, maka semakin sedikit orang yang panik kalau ada gangguan di sektor keuangan. Akibatnya, sistem keuangan jadi stabil. Untuk banknya, peluang jatuhnya pun semakin kecil," tutur Purbaya.

Pernyataan ini disampaikan Purbaya dalam rangka mendukung langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja menggandeng Kwartir Nasional (Pramuka) terkait peningkatan inklusi keuangan di kalangan generasi muda.

Dalam kerja sama kali ini, OJK bersama pihak Kwarnas Pramuka nantinya bakal menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.

Sebagai informasi, dalam pendidikan kepramukaan, SKK merupakan syarat yang harus dilengkapi oleh seorang pandu guna mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).

Jika lulus ujian atas SKK tersebut, bedge TKK akan dipasang di lengan kanan seorang pandu, untuk menunjukkan kecakapan apa saja yang dimiliki oleh pandu tersebut.

"Semoga dengan adanya dua KK tersebut, Pramuka Indonesia dapat memiliki keterampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan lebih baik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Mahendra, kegiatan Pramuka dibangun berlandaskan semangat kedisiplinan dalam mencapai suatu target tertentu, serta memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi.

Karenanya, gerakan Pramuka dinilai tepat untuk dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda.

"Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan, sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat," tutur Mahendra.

Saat ini, OJK mencatat sudah ada sedikitnya 52 juta pelajar Indonesia tercatat telah memiliki rekening tabungan di bank.

Jumlah tersebut diperkirakan mewakili sekitar 80 persen dari total pelajar yang ada di Indonesia saat ini. Dari jumlah rekening tersebut, total tabungan yang terkumpul sekitar Rp29 triliun.

"Dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 lalu hingga saat ini, sudah ada tambahan 2,6 juta rekening dengan total angka tabungan Rp4 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam kesempatan yang sama.

Menurut Friderica, upaya mendorong peningkatan inklusi keuangan di generasi muda harus menjadi gerakan bersama. Tak terkecuali di kalangan anggota pramuka di seluruh Indonesia.

"Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka, untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik," tegas Friderica. (TSA)

SHARE