Begini Cara Urus Dokumen Kependudukan yang Hilang atau Rusak Saat Banjir
Begini cara urus dokumen kependudukan yang hilang atau rusak saat terjadi bencana banjir.
IDXChannel- Memasuki musim penghujan sebagian warga di kawasan rawan banjir pun berpotensi kehilangan barang berharganya saat bencana itu melanda. Salah satunya adalah rusak atau hilangnya dokumen kependudukan.
Bagi masyarakat di kawasan Jakarta Selatan, Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan, Abdul Haris, memberikan imbauan untuk segera datang ke kantor kelurahan terdekat saat hal tersebut terjadi.
"Kita tak buka pelayanan seperti korban kebakaran, tapi bagi warga yang jadi korban bajir, misal saat banjir KTP di dompet rusak langsung datang ke kelurahan saja," ujar Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan, Abdul Haris pada wartawa, Jumat (19/11/2021).
Menurutnya, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan meminta warga terdampak banjir di wilayah Jakarta Selatan, khususnya warga yang dokumen kependudukannya mengalami rusak atau hilang dilanda banjir bisa mendatangi kantor kelurahan untuk pembuatan dokumen baru. Sebabnya, Dukcapil Jakarta Selatan telah memfasilitasi pencetakan cepat untuk korban banjir.
"Cuma lapor saja ke kelurahan, KTP dan KK hilang atau rusak, nanti dimasukkan NIK akan cetak di sana, tidak harus ke sini lagi (kantor Dukcapil)," jelasnya.
Dia menambahkan, proses pencetakan dokumen kependudukan korban banjir tanpa harus menyertakan surat laporan dari kepolisian dahulu. Pihaknya juga telah mengantisipasi bila adanya oknum masyarakat yang ingin memanfaatkan pencetakan dokumen kependudukan dengan mengaku-aku sebagai korban banjir.
Salah satunya dengan alat perekam lensa mata saat proses pencetakan KTP. Di samping itu, pihak kelurahan juga pasti bakal tahu wilayah mana saja yang terdampak banjir, meski sejatinya pihaknya tetap bakal membantu melayani masyarakat yang memang belum punya data kependudukan sebelumnya.
"Misal ada yang ingin cetak dengan ngaku korban banjir tapi ternyata mau merubah data, nanti dengan perekaman lensa mata terlihat, ternyata dia nama dan datanya sebelumnya siapa," katanya.
(IND)