ECONOMICS

Begini Kondisi Keyakinan Konsumen RI, Siap Tahan Banting?

Maulina Ulfa - Riset 11/07/2023 17:46 WIB

Bank Indonesia (BI) merilis laporan terbaru survei kepercayaan konsumen Indonesia per Juni 2023.

Begini Kondisi Keyakinan Konsumen RI, Siap Tahan Banting? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) merilis laporan terbaru survei kepercayaan konsumen Indonesia per Juni 2023.

Hasilnya, indeks keyakinan konsumen (IKK) turun menjadi 127,1 pada Juni 2023 dari level tertinggi 12 bulan pada Mei sebesar 128,3.

Penurunan ini terjadi di semua sub-indeks. Pada Juni 2023, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau dalam Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap berada pada area optimis (>100) sebesar 116,8.

Namun demikian, angka ini tidak setinggi dibandingkan 118,9 pada Mei 2023.

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama turun masing-masing sebesar 3,5 poin dan 2,5 poin menjadi 117,6 dan 107,7 pada Juni 2023

Selanjutnya, keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) juga terpantau menurun, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran di bawah Rp5 juta.

Berdasarkan kelompok usia, indeks pembelian durable goods juga terindikasi menurun pada sebagian kategori usia responden, terutama pada kelompok responden berusia  di atas 60 tahun.

Faktor Keyakinan Konsumen

Mengutip website bank OCBC NISP, beberapa faktor mempengaruhi indikator kondisi daya beli masyarakat, di antaranya perubahan harga, inflasi, pendapatan riil, nilai tukar mata uang, pajak, lapangan pekerjaan, ketersediaan kredit, hingga suku bunga.

Berdasarkan data BPS, pada Juni 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00.

Namun, meskipun inflasi tahunan turun, kondisi inflasi masih sangat dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran utama masyarakat.

Di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 2,85 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,47 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,49 persen.

Juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,57 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,58 persen, hingga kelompok transportasi sebesar 10,18 persen.

Ada pula kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,17 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,75 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,27 persen.

Di samping itu, berdasarkan survei BI, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada Juni 2023, yaitu sebesar 15,3 persen.

Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi menurun, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran >Rp5 juta per bulan. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Adapun rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Juni 2023 tercatat sebesar 75,7 persen, relatif stagnan dari 75,4 persen pada bulan sebelumnya.

Rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9 persen, juga tercatat relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. (ADF)

SHARE