ECONOMICS

Beras SPHP Rawan Diselewengkan, Mentan Minta Perketat Pengawasan

Tangguh Yudha 13/07/2025 07:39 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Beras SPHP Rawan Diselewengkan, Mentan Minta Perketat Pengawasan. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Dia mengingatkan besarnya potensi kebocoran dan penyalahgunaan distribusi beras SPHP oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk mafia pangan.

"Untuk SPHP, saya tegaskan Bulog agar hati-hati. Jangan sampai bocor atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saya minta tindak tegas mafia pangan," ujar Amran dalam keterangan resminya, Sabtu (12/7/2025).

Pernyataan ini disampaikan menyusul temuan Satgas Pangan Bareskrim Polri yang tengah mengusut dugaan pelanggaran oleh sejumlah produsen besar terkait peredaran beras yang tidak memenuhi standar mutu dan takaran.

Menurut Amran, program SPHP bukan hanya soal menambah pasokan beras, tetapi merupakan benteng perlindungan terhadap konsumen dari praktik curang di pasar. Dia menegaskan pelaksanaan SPHP harus dilakukan secara berintegritas dan diawasi dengan ketat.

"Kalau ada yang nakal, kita tindak tegas," kata dia.

Selain agar dilakukan pengawasan ketat, Mentan juga menyoroti pentingnya distribusi beras SPHP yang adil dan tepat sasaran. Dia mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk aktif mengawasi agar bantuan pangan ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Ini bukan soal jumlah, tapi keadilan distribusi. Jika tidak tepat sasaran, maka tujuan SPHP akan gagal," kata dia.

>

Amran menyampaikan kabar positif bahwa produksi beras nasional diperkirakan mencapai 24,97 juta ton sepanjang Januari hingga Agustus 2025, meningkat 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 21,88 juta ton.

"Kami pastikan produksi aman. Yang harus dijaga sekarang adalah distribusi dan tata niaganya. SPHP dan bansos adalah dua sisi mata uang, satu menjaga akses rakyat miskin, satu lagi menstabilkan pasar,” kata Amran.

Sebagai informasi, program SPHP dijalankan oleh Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar dan menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat, melalui distribusi beras kemasan 5 kg dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
 
(NIA DEVIYANA)

SHARE