ECONOMICS

Berikut Harga Referensi CPO dan Kakao Periode November 2021

Advenia Elisabeth/MPI 02/11/2021 07:27 WIB

Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi crude palm oil (CPO) dan biji kakao terbaru periode November 2021.

Berikut Harga Referensi CPO dan Kakao Periode November 2021 (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan menginformasikan secara resmi harga referensi crude palm oil (CPO) dan biji kakao terbaru periode November 2021. Kedua produk tersebut mengalami peningkatan harga yang dipicu oleh naiknya permintaan pasar Internasional hingga adanya kebijakan baru Pemerintah India.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana memaparkan, harga referensi produk CPO atau minyak sawit mentah untuk penetapan bea keluar (BK) periode Oktober 2021 adalah USD 1.283,38/MT. Harga referensi tersebut meningkat USD 86,78 atau 7,25 persen dari periode Oktober 2021, yaitu sebesar USD 1.196,60/MT.

Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold USD 750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 200/MT untuk periode November 2021,” kata Indrasari dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).

Dia menyebut bahwa BK CPO untuk November 2021 merujuk pada Kolom 12 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar USD 200/MT. Nilai tersebut berubah dari BK CPO untuk periode Oktober 2021.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada November 2021 sebesar USD 2.642,12/MT meningkat 0,8 persen atau USD 21 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.621,12/MT. Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada November 2021 menjadi USD 2.351/MT, meningkat sebesar 0,89 persen atau USD 20 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.331/MT.

"Peningkatan harga referensi CPO ini dipengaruhi meningkatnya permintaan CPO di pasar internasional dan kebijakan Pemerintah India mengenai penurunan tarif bea masuk pada produk CPO serta peningkatan harga minyak bumi sehingga meningkatkan permintaan CPO," bebernya.

Di samping itu, Indrasari menyampaikan bahwasanya peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao sejalan dengan naiknya permintaan kakao dunia. Namun, hal tersebut tidak berpengaruh pada BK biji kakao, alias penetapan BK-nya masih sama seperti bulan lalu.

"Peningkatan ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020," jelas dia.

Lebih lanjut Indrasari menambahkan, untuk HPE produk kayu mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan, HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan lalu. Begitu pula untuk BK komoditas produk kayu dan produk kulit.

(IND)

SHARE