ECONOMICS

Berkat Aliran Listrik, Peternak Ayam Ini Ngaku Hemat Rp32 Juta Per Bulan

Athika Rahma 13/03/2022 17:04 WIB

Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, mengungkapkan penggunaan listrik membuatnya berhemat hingga Rp32 juta.

Berkat Aliran Listrik, Peternak Ayam Ini Ngaku Hemat Rp32 Juta Per Bulan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Mustakim mengungkapkan, penggunaan listrik membuatnya berhemat hingga Rp32 juta per bulan. 

Layanan tersebut merupakan bagian dari PT PLN (Persero) mendukung peternak ayam di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan melalui penyediaan listrik metode ternak close farm. 

"Dengan metode kandang close farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga suhu kandang," ujar Mustakim, dikutip dari keterangan resmi PLN, Minggu (13/3/2022).

Peternak milenial tersebut mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas blower, penghangat ruangan dan lampu bertujuan meningkatkan performa produksi ayam telur maupun pertumbuhan ayam daging. 

Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan sirkulasi udara yang baik, sehingga berujung pada peningkatan keberhasilan panen. 

Adanya pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien.
Jika menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan dan lampu ia membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp32 juta per bulannya. 

Sedangkan dengan menggunakan listrik, Mustakim hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 7 juta per bulannya untuk operasional peternakan kandang tertutupnya. 

"Setelah menggunakan listrik, kami dapat mengoptimalkan produksi yang tadinya panen membutuhkan waktu 28 hari kini hanya membutuhkan waktu 22 hari sehingga dari sisi efektifitas waktu lebih singkat dan omzet kami pun otomatis meningkat," imbuhnya. 

Sementara itu, peternak ayam di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Heri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah menghadirkan listrik untuk mesin pengolahan pakan ayamnya. 

Dengan begitu, dirinya bisa menerapkan elektrifikasi pada mesin-mesin pengolahan pakan ayam untuk penggilingan jagung dengan biaya yang lebih rendah dibanding menggunakan listrik dari genset. 

"Kini setelah menggunakan listrik, biaya pengolahan pakan ayam kami hemat sampai dengan 4 kali lipat," ungkapnya.

Untuk mengolah pakan ayam menggunakan genset, Heri mengeluarkan biaya sekitar Rp10 juta per bulan atau setara 1.200 liter solar per bulannya. Sedangkan setelah menggunakan listrik, ia hanya perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata sekitar Rp2 juta per bulan. 

Heri menuturkan ke depan peternakan ayam miliknya akan menerapkan metode close farm yang tentunya membutuhkan tambahan pasokan listrik.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid menyampaikan, PLN siap mendukung kebutuhan listrik para peternak ayam melalui inovasi dalam bidang Electrifying Agriculture guna mewujudkan peternakan ayam yang modern, ramah lingkungan dan efisien.

Dari observasi yang dilakukan PLN, industri peternakan ayam modern ternyata membutuhkan listrik untuk mengubah kandang ayam yang tadinya konvensional (open farm atau terbuka) menjadi modern (close farm atau tertutup) dengan tujuan agar suhu di kandang ayam tersebut terkontrol sehingga lebih efisien dan efektif.

"Di samping itu untuk mengolah pakan ayam, beberapa peternak yang tadinya menggunakan genset diesel pun beralih menggunakan listrik PLN karena lebih hemat dan efisien," kata Awaluddin.

Saat ini sudah ada 4 pelanggan industri peternakan ayam modern yang telah menggunakan listrik PLN dengan total daya 205 kiloVolt Ampere (kVA) di Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Ke depannya terdapat 3 potensi pelanggan dengan total daya sekitar 159 kVA yang akan dilayani oleh PLN di Kabupaten Gowa. 

"Untuk menciptakan iklim industri peternakan modern, PLN berkomitmen memberikan dukungan pasokan listrik kepada para pelaku usaha peternakan sebagai mitra bisnis," tutur Awaluddin. (TYO)

SHARE