ECONOMICS

Berkat PPnBM, Penjualan Mobil Toyota Naik 115 Persen

Riyandi Aristyo 15/03/2021 11:03 WIB

Pembebasan PPnBM berdampak pada peningkatan pembelian mobil masyarakat.

Berkat PPnBM, Penjualan Mobil Toyota Naik 115 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kebijakan pemerintah memberikan stimulus pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPNBM) setiap pembelian mobil baru di bawah 1.500 cc per 1 Maret 2021, berdampak pada peningkatan pembelian mobil masyarakat.

Seperti yang dialami Toyota, sejak adanya pemberlakuan Bebas PPnBM, penjualan mobil beberapa tipe Toyota meningkat hingga 115 persen.

"Dari data 1 - 8 Maret 2021, Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik 94 - 155 persen dari SPK pada Februari di tanggal yang sama," kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy, saat dihubungi MPI, Senin (15/3/2021)
 
Sementara untuk Vios, yang mendapatkan diskon terbesar hingga Rp65 juta imbas dari insentif ini, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak.

Anton menambahkan, kini pihaknya tengah fokus untuk meningkatkan produksi di pabrik karena pesanan mobil baru semakin banyak. 

"Sekarang, kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah kapasitas produksi dalam waktu singkat," ujarnya.

Peningkatan penjualan setelah relaksasi PPn BM juga terjadi pada Daihatsu. Pabrikan mobil berlambang huruf D ini mencatatkan kenaikan SPK dalam seminggu sebesar 60 persen.

"Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40 persen," ujar Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi.

Hendrayadi menambahkan, model yang tidak mendapatkan relaksasi PPn BM pun penjualannya juga ikut naik. "Model-model lain seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20 persen," katanya.

Sama seperti Toyota, saat ini Dahatsu juga tengah mengontrol pabrik produksi agar permintaan mobil baru dengan stok yang ada di pabrik maupun dealer seimbang.

"Untuk stok model yang mendapat insentif PPn BM khususnya di periode relaksasi itu tentu akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada," kata Hendrayadi. 

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia mulai memberlakukan relaksasi PPn BM tahap pertama yakni 100 persen PPn BM pada Maret hingga Mei 2021. (RAMA)

SHARE