Bertemu Jokowi, Managing Director World Bank Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi RI
Jokowi menerima kunjungan Managing Director of Operations of World Bank, Anna Bjerde, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada sore hari ini Kamis (25/7/2024).
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Managing Director of Operations of World Bank, Anna Bjerde, di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada sore hari ini Kamis (25/7/2024).
"Tadi Bapak Presiden menerima Managing Director dari World Bank Ibu Anna, didampingi oleh World Bank Jakarta," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Airlangga mengatakan World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang masih stabil di atas 5 persen.
"Dalam pertemuan tersebut, World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen. Dan dengan tingkat inflasi yang rendah. World Bank mengapresiasi pertumbuhan kita yang 5,11 dan inflasi 2,58," kata Airlangga.
World Bank, kata Airlangga, mengatakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini sekitar 2,6 sampai dengan 2,7. Dan World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan di bawah 5 persen atau sekitar 4,8 persen.
"Namun pertumbuhan Indonesia tidak termasuk yang rendah. Jadi pertumbuhan Indonesia tetap sekitar 5 persen," kata Airlangga.
Dia juga mengatakan World Bank mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain pengurangan kemiskinan. Serta program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian, termasuk dengan irigasi.
"World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia Early Childhood Program, dan Indonesia bisa mengembangkan program dalam skala besar. Dan oleh karena itu, tadi Bapak Presiden juga menyampaikan seperti terjadi penurunan stunting rate dari 37 persen ke 21 persen. dan juga dalam 10 persen juga kemiskinan ekstrim dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen," tuturnya.
Presiden Jokowi, kata Airlangga, juga bercerita mengenai program Dana Desa, di mana dana desa dengan dana Rp71 triliun yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk dalam mengurangi stunting.
"Tentu ke depan terkait dengan rencana kita masuk dalam negara berpendapatan maju. Beberapa prioritas yang sudah dilakukan oleh Bapak Presiden selama ini seperti infrastruktur, toll road, sea port, kemudian mendorong konektivitas, itu sangat diapresiasi, demikian pula program hilirisasi," kata Airlangga.
Presiden Jokowi, kata Airlangga, juga menyampaikan food resiliency dan green energy ke depannya menjadi penting. Sebab, Indonesia punya program terkait dengan energi bersih yakni hydro, solar, geotermal.
Sementara itu, World Bank mengatakan pentingnya pengembangan transmisi infrastruktur dan transmisi listrik. Hal itu pun, lanjut Airlangga, menjadi prioritas-prioritas yang perlu dilakukan oleh pemerintah.
“Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mementingkan harga yang affordable bagi masyarakat. Oleh karena itu multiple source of energy dengan transmisi yang terkonektivity antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat. Tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh pemerintah, juga tentunya ke depan, subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak," ujarnya.
(Febrina Ratna)