BI Kucurkan Insentif Likuiditas ke Perbankan Rp393 Triliun
Bank Indonesia mencatat hingga minggu pertama Oktober 2025, Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) mencapai Rp393 triliun.
IDXChannel - Bank Indonesia mencatat hingga minggu pertama Oktober 2025, Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) mencapai Rp393 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, angka tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp173,6 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) sebesar Rp174,4 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp39,1 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp5,7 triliun.
"Secara sektoral, insentif KLM disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni sektor Pertanian, Perdagangan dan Manufaktur, sektor Real Estate, Perumahan Rakyat, dan Konstruksi, sektor Transportasi, Pergudangan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan Hijau," katanya saat konferensi pers Rabu (22/10/2025).
Ke depan, kebijakan KLM akan terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan melalui implementasi penguatan KLM berorientasi ke depan guna mendorong pertumbuhan kredit lebih tinggi.
Di sisi lain, pemberian insentif KLM juga didasarkan pada kecepatan perbankan dalam menyesuaikan suku bunga kredit/pembiayaan terhadap suku bunga kebijakan Bank Indonesia untuk mempercepat transmisi penurunan suku bunga perbankan.
(kunthi fahmar sandy)