ECONOMICS

BI Sebut Ekonomi ASEAN Sangat Berbeda dengan Uni Eropa, Begini Alasannya

Michelle Natalia 28/03/2023 04:35 WIB

BI menyebut ASEAN dan Uni Eropa punya keunggulan. Pertumbuhan pasar ASEAN urutan ke-5 terbesar di dunia. Di sisi lain, ekonomi Uni Eropa sudah di level atas.

BI Sebut Ekonomi ASEAN Sangat Berbeda dengan Uni Eropa, Begini Alasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengatakan  ASEAN tidak bisa sepenuhnya dibandingkan dengan Uni Eropa. Sebab, berbagai aspek pertumbuhan ekonomi kedua kawasan tersebut sangat berbeda.

Dia menyebut ASEAN sebagai asosiasi 11 negara di kawasan Asia Tenggara terus menunjukkan pemulihan ekonomi. "Dilihat dari segi pertumbuhan, kita lepas dulu yang soal pandemi, tetapi pertumbuhan di kawasan selalu menunjukkan ke arah perbaikan," ungkap Dody dalam Media Briefing di Nusa Dua, Senin (27/3/2023). 

Dia pun menekankan bahwa menjadi hal yang sangat relatif kalau dikatakan tidak ada yang diuntungkan di ASEAN. Menurut Dody, sebenarnya ASEAN itu membuat semua negara anggotanya relatif berada di posisi yang lebih baik.

"Ada tiga pilar ASEAN, ada yang masalah keamanan, ada yang masalah sosial budaya, dan ekonomi. Tentunya juga target-target dari Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025," ujar Dody.

Dody menyebut bahwa ini menjadi tantangan yang bisa dikatakan relatif dan sangat koheren.  "Relatif yang kita ekspor juga sama, kita relatif impor yang sama untuk 1-2 negara yang relatif berbeda. yaitu Singapura. Tetapi yang lain relatif punya kesamaan," tambah Dody.

Dia menegaskan bahwa inilah yang kemudian sangat berbeda dengan Uni Eropa yang relatif ekonominya sudah berada di level atas. Akan tetapi, Dody mengingatkan bahwa dalam konteks pertumbuhan pasar, ASEAN adalah kawasan urutan ke-5 terbesar di dunia dengan penduduknya 3 terbesar setelah China, India, dan kawasan Asia. 

"Ini adalah pasar yang besar. Oleh karena itu memang karakteristiknya jangan dibandingkan dengan secara langsung dengan Uni Eropa," jelasnya.

(FRI)

SHARE