Biaya Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Bengkak Jadi Rp16,7 Triliun
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengalami pembengkakan biaya alias cost overrun menjadi Rp16,7 triliun.
IDXChannel - Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengalami pembengkakan biaya alias cost overrun. Anggaran awal konstruksi proyek strategi nasional (PSN) itu berkisar Rp10,6 triliun, namun saat ini naik menjadi Rp16,7 triliun.
Soal biaya konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen yang membengkak ini diungkapkan Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), A.J. Dwi Winarsa. Dia mengaku, cost overrun sempat terkerek 80 persen, sehingga anggaran konstruksi menjadi Rp18,6 triliun.
“Kalau secara biaya konstruksi memang ada tambahan (cost overrun) secara signifikan. Awalnya kami proyeksi Rp10,6 triliun biaya untuk konstruksi,” ujar Dwi saat ditemui di Jogja, Kamis (10/10/2024).
“Kemudian naik jadi Rp18,6 triliun pada saat itu, artinya naik hampir 80 persen biaya konstruksi,” katanya.
Meningkatnya biaya proyek Tol Yogyakarta-Bawen mengharuskan JJB melakukan beberapa inisiatif strategis. Seperti, studi rekayasa nilai atau value engineering (VE), di mana perusahaan mengevaluasi konsep dan desain proyek.
Upaya ini pun berbuah manis. Dwi menyebut, JJB berhasil menekan cost overrun sebesar Rp2 triliun. Kendati begitu, pendanaan konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen masih tercatat mahal atau di posisi Rp16,7 triliun.
“Dari situ kami melakukan optimalisasi desain, jadi kami melakukan review, melakukan VE, sehingga sekarang posisinya bisa berkurang Rp2 triliun, jadi sekarang sudah Rp16,7 triliun gitu,” tutur Dwi.
Persoalan anggaran proyek bengkak mendorong JJB menyurati pemerintah. Tujuannya agar menjaga kelayakan investasi proyek yang masuk dalam Tol Trans Jawa itu.
“Terkait dengan bikon (biaya konstruksi) tadi, tentunya ada kenaikan biaya investasi ya, di mana untuk menjaga kelayakan investasi memang kita telah bersurat kepada pihak pemerintah untuk bisa mendapatkan dukungan pemerintah,” katanya.
(Fiki Ariyanti)