ECONOMICS

Biaya Tol Yogya-Bawen Bengkak, Jasa Marga: Pengaruhi Kelayakan Investasi

Suparjo Ramalan 11/10/2024 01:38 WIB

PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) menyebut, pembengkakan biaya alias cost overrun pada proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengganggu kelayakan investasi.

Biaya Tol Yogya-Bawen Bengkak, Jasa Marga: Pengaruhi Kelayakan Investasi (foto dok pupr)

IDXChannel - PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) menyebut, pembengkakan biaya alias cost overrun pada proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengganggu kelayakan investasi dalam proyek tersebut.

Nilai cost overrun Tol Yogyakarta-Bawen naik menjadi Rp16,7 triliun dari anggaran awal, yakni Rp10,6 triliun. 

“Jadi cost overrun tadi, biaya konstruksi tentunya ini mengganggu atau memengaruhi kelayakan investasi, di situ dulu pendekatannya,” ujar Direktur Utama JJB, A.J. Dwi Winarsa, saat ditemui di Jogja, Kamis (10/10/2024).

Berdasarkan perhitungan JJB, kenaikan biaya konstruksi tol juga berdampak buruk bagi bisnis plan JJB, selaku Badan Usaha Jalan Tol pemegang konsesi Ruas Yogyakarta-Bawen.

Tercatat, ada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya yang menjadi pemegang saham JJB, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero) Tbk.

“Jadi kami hitung kembali bahwa cost overrun atau kenaikan biaya konstruksi ini memang secara perhitungan bisnis plan akan memengaruhi kelayakan investasi di kami,” tutur Dwi.

“Karena jalan tol ini kan merupakan investasi, konsepnya investasi, jadi kami menghitung kembali bisnis plan kami dan dalam rangka mengembalikan kelayakan,” katanya.

Jasamarga Jogja Bawen, lanjut Dwi, sudah mengirim permohonan kepada pemerintah untuk memeroleh dukungan agar kelayakan investasi proyek kembali sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). 

“Ada empat, yang pertama adalah penyesuaian tarif, kemudian ada perpanjangan masa konsesi. Lalu dukungan konstruksi, itu tadi seksi 3-4 (ruas Tol Yogya-Bawen),” ujar Dwi. 

“Saya sampaikan bahwa seksi 3-4 ini sekarang kami memohonkan, sedang berproses, untuk bisa dikerjakan oleh pemerintah konstruksinya, pengoperasinanya tetap di kami, di samping nanti ada penyesuain tarif khusus yang kami mintakan,” katanya. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE