ECONOMICS

Biden akan Umumkan Tarif Baru untuk Impor Kendaraan Listrik dari China

Nia Deviyana 11/05/2024 07:00 WIB

Tarif baru tersebut menargetkan sektor-sektor strategis termasuk kendaraan listrik.

Biden akan Umumkan Tarif Baru untuk Impor Kendaraan Listrik dari China. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan tarif baru terhadap China pada minggu depan. Tarif baru tersebut menargetkan sektor-sektor strategis termasuk kendaraan listrik.

Pengumuman lengkap, yang mungkin dilakukan paling cepat pada hari Selasa pekan depan, diperkirakan akan mempertahankan sebagian besar retribusi yang ada, demikian menurut salah satu sumber dilansir Reuters, Jumat (10/5/2024). 

Namun, pengumuman juga bisa ditunda, kata sumber tersebut.

Sektor-sektor tertentu ang juga ditetapkan tarif baru mencakup semikonduktor dan peralatan Surya.

Lebih rincinya mengenai nilai atau kategori tarif yang akan dikenakan masih belum jelas, namun pemerintah dikatakan tidak memusatkan perhatian pada bidang-bidang yang memiliki daya saing strategis dan bidang keamanan nasional.

Kantor Perwakilan Dagang AS menyampaikan rekomendasinya ke Gedung Putih beberapa minggu lalu, namun pengumuman akhir tertunda karena paket tersebut diperdebatkan secara internal.

Biden ingin membedakan pendekatannya dengan yang dilakukan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang telah mengusulkan tarif menyeluruh yang menurut pejabat Gedung Putih terlalu kasar dan rentan memicu inflasi.

Gedung Putih dan kantor Perwakilan Dagang AS menolak berkomentar. 

Adapun langkah-langkah tersebut dapat mengundang pembalasan dari China saat ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu masih tinggi.

Pemberlakuan tarif yang lebih luas oleh Trump selama masa kepresidenannya pada 2017-2021, contohnya, telah mendorong China melakukan pembalasan dengan meningkatkan tarif mereka sendiri.

Biden mengatakan dia tidak menginginkan perang dagang dengan China meskipun dia mengatakan negara tersebut telah memasuki paradigma persaingan baru.

Pada 2022, Biden meluncurkan tinjauan terhadap kebijakan era Trump berdasarkan Pasal 301 undang-undang perdagangan AS. Bulan lalu, ia menyerukan tarif AS yang lebih tinggi secara tajam terhadap produk logam China, namun produk yang ditargetkan memiliki jangkauan yang sempit, diperkirakan lebih dari USD1 miliar pada produk baja dan aluminium, kata seorang pejabat AS.

Biden juga mengumumkan peluncuran penyelidikan terhadap praktik perdagangan China di sektor pembuatan kapal, maritim, dan logistik, sebuah proses yang dapat menyebabkan kenaikan tarif.

Pemerintahan Biden juga telah menekan negara tetangganya, Meksiko, dengan melarang China menjual produk logamnya ke Amerika Serikat secara tidak langsung dari sana.

China mengatakan kebijakan tarif tersebut kontra-produktif dan justru merugikan perekonomian AS dan global.

(NIA)

SHARE