Bidik Relokasi Investasi Asing, Pemerintah Kebut Pembangunan KIT Batang
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap KIT Batang menjadi magnet untuk menarik para investor dari dalam dan luar negeri.
IDXChannel - Pemerintah tengah mengebut pembangunan mega proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang demi menangkap peluang momentum relokasi investasi asing.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap KIT Batang menjadi magnet untuk menarik para investor dari dalam dan luar negeri.
“Saat ini KIT Batang telah memiliki direktur utama baru. Nanti beliau ini yang akan membantu berbagai kendala yang dihadapi para tenant di sini,” tutur Airlangga, Jumat (14/10/2022).
Agar dapat melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk segera beroperasi optimal, KIT Batang yang memiliki luas sekitar 4.300 hektare tersebut ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berbagai fasilitas juga telah ditawarkan untuk para calon investor, termasuk jaringan gas pipa transmisi yang telah dibangun serta ditargetkan selesai pada 2023 dan target operasional pada 2024.
Pembangunan KIT Batang sendiri difokuskan pada pembangunan klaster 1 seluas 3.100 hektare yang dibagi menjadi 3 fase. Pembangunan fase 1 seluas 450 hektare telah selesai untuk infrastruktur dasar di dalam kawasan.
Dengan perkiraan total investasi mencapai Rp165 triliun, seluruh area pada fase 1 ini telah terisi tenant baik investor asing dan domestik, diantaranya dari negara Korea Selatan, Taiwan, Belanda, dan Inggris. Fokus pengembangan industri pada fase 1 ini diantaranya kimia, otomotif, tekstil, logistik, ICT dan high tech.
Sebagai upaya penyediaan air baku di KIT Batang, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sungai Urang untuk memenuhi kebutuhan air baku di KIT Batang dengan kapasitas 285 liter/detik. Sistem penyaluran air baku, IPAL, drainase dan lainnya akan dapat mulai beroperasi pada 2023 sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Infrastruktur pendukung di KIT Batang fase 1 juga ditargetkan akan beroperasi pada semester I 2024 baik jaringan gas, listrik, air baku, dan infrastruktur lainnya, sehingga tenant dapat mulai beroperasi pada tahun 2024.
Sebagai infrastruktur pendukung juga telah dibangun rumah susun sebanyak 10 tower dengan daya tampung sekitar 2.570 orang, yang utamanya ditujukan untuk menampung tenaga kerja dari para tenant.
(DES)