ECONOMICS

Bikin Megap-Megap, Intip Sederet Tantangan Industri Batu Bara Tahun Depan

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/11/2022 16:06 WIB

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan sederet tantangan yang akan dihadapi industri batu bara di 2023.

Bikin Megap-Megap, Intip Sederet Tantangan Industri Batu Bara Tahun Depan (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan sederet tantangan yang akan dihadapi industri batu bara di 2023. Salah satunya upaya transisi energi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, kondisi geopolitik masih menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi pola perdagangan batu bara di 2023. 

Selain itu, hubungan dagang antara Australia dan China juga turut mempengaruhi prospek ekspor batu bara Indonesia, khususnya ke China dan India.

“Konflik yang terjadi juga memicu inflasinya yang tinggi, menghambat logistik dan suplai yang merugikan semua pihak, termasuk industri batu bara,” kata Hendra dalam acara ‘Mining Talk Series’ secara virtual, Kamis (17/11/2022).

Tantangan lainnya yang juga akan dihadapi industri batu bara yakni, kondisi cuaca yang tidak menentu. Di mana, curah hujan menjadi sulit untuk diprediksi dan cukup tinggi, hal ini disebut mempengaruhi produksi batu bara.

“Selain itu, ketersediaan alat berat juga masih faktor yang berpengaruh terhadap suplai dan demand,” imbuhnya.

Selain itu, adanya rencana melakukan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara juga menjadi tantangan ke depan. Di mana, pemanfaatan batu bara untuk kelistrikan akan semakin berkurang.

Namun di sisi lain, batu bara masih menjadi sumber energi yang paling diandalkan oleh industri non kelistrikan, terutama semen, kertas, pupuk, keramik, tekstil, bahkan smelter.

“Namun, kami memperhatikan bahwa ada beberapa pembangkit listrik berbasis batu bara yang masih dapat beroperasi dengan kondisi ini,” pungkasnya. 

(DES)

SHARE