ECONOMICS

Bio Farma Targetkan Produksi 500 Ribu Kit Tes PCR Kumur untuk Jakarta dan Bandung

Dinar Fitra Maghiszha 07/09/2021 10:55 WIB

PT Bio Farma menargetkan akan memproduksi 500.000 kit tes PCR kumur Bio Saliva hingga akhir tahun 2021.

PT Bio Farma menargetkan akan memproduksi 500.000 kit tes PCR kumur Bio Saliva hingga akhir tahun 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bio Farma menargetkan akan memproduksi 500.000 kit tes PCR kumur Bio Saliva hingga akhir tahun 2021.

Sebagai alat diagnosis Covid-19 dengan metode kumur, Bio Saliva telah mendapatkan izin edar resmi Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021.

"Rencana sampai akhir tahun 500.000 (lima ratus ribu) kit," kata Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan saat dihubungi MNC Portal, Senin (6/9/2021).

Sebelumnya perseroan menargetkan akan memproduksi alternatif tes PCR itu sebesar 50.000 kit setiap bulannya. Iwan melaporkan bahwa hingga Agustus 2021, total 70.000 kit Bio Saliva telah diproduksi bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi Nusantics.

"Sampai dengan Agustus 2021 sudah produksi Bio Saliva sekitar 70.000 (tujuh puluh ribu) kit," kata Iwan.

Namun, penyaluran alat tersebut masih terpusat di wilayah Jakarta dan Bandung, tutur Iwan, sembari menambahkan bahwa akan menyalurkan alat ini ke seluruh laboratorium di Indonesia.

Sementara persoalan harga, Iwan menjelaskan harga produk Bio Saliva sebesar Rp50.000,-, dengan pelayanan uji PCR menjadi Rp495.000,-.

"Penyaluran sampai saat ini masih sekitar Bandung dan Jakarta. Harga untuk produk Biosaliva nya sendiri adalah Rp.50.000/kit, kalo harga Biosaliva plus pelayanan  Uji PCR adalah Rp.495.000," terangnya.

Pada pekan lalu, manajemen pernah menjelaskan bahwa metode kumur melalui Bio Saliva dapat membaca partikel virus dengan menggunakan sampel gargled saliva, dengan sensitivitas sebesar 95% untuk mendeteksi virus.

Cara ini diharapkan dapat memberikan alternatif alat tes virus corona selain tes antigen atau PCR konvensional yang mencolok hidung pasien.

"Alat tes RT Polymerase Chain Reaction (PCR) tersebut memiliki sensitivitas hingga 95%, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit. Alat ini pun sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan nomor Kemenkes RI AKD 10302120673," dalam laporan resmi Kemenkes, dikutip pada Senin (6/9)

Produk Bio Saliva merupakan pengembangan dari produk yang mBioCov19 dari Nusantics. Jika digunakan bersamaan dengan alat PCR BioCov-19, diklaim mampu mendeteksi mutasi virus corona baik varian Alpha (B 117), Beta (B 1.351), Gamma (P.1), Delta (B 1.617.2), Kappa (B 1.617.1), Eta (B 1.525), Iota (B.1526), Varian Indonesia (B 1.466.2), Epsilon (B 1.427/29), dan Lambda (C.37). (TIA)

SHARE