ECONOMICS

Bioetanol Mulai Dijual Komersil Juli 2023

Atikah Umiyani/MPI 20/06/2023 05:30 WIB

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk campuran bahan bakar nabati (BBN) bioetanol 5% atau E5 ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax pada Juni 2023

Bioetanol Mulai Dijual Komersil Juli 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk campuran bahan bakar nabati (BBN) bioetanol 5% atau E5 ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax pada Juni 2023.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengungkapkan, pihaknya siap melakukan uji coba komersialisasi bioetanol mulai awal Juli 2023 mendatang. 

Nantinya, uji coba bioetanol itu akan dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Timur, khususnya di Mojokerto dan Surabaya. Katanya, penetapan Jawa Timur sebagai wilayah uji coba tak lepas dari pabrik etanol yang berlokasi di Mojokerto.

Dadan menuturkan, proses uji coba komersialisasi itu tak lepas dari perintah Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

"Sudah komersial terbatas. Kita ini memang uji coba tapi komersial, jadi sudah masuk ke SPBU," ujar ya ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Ia mengungkapkan, produksi bioetanol yang siap diuji coba itu dilakukan oleh PTPN dan Molindo dengan kapasitas uji coba sebanyak 40.000 kilo liter/tahun dan ke depannya direncanakan mencapai 100.000 kl/tahun. 

Sedangkan soal tarif, dirinya memastikan pemerintah akan mematok harga bioetanol tak jauh dari  harga jual Pertamax saat ini, yaitu sekitar Rp12.400.

"Kita dengan Pertamina masih desain untuk mau dicampur ke bagian mana saja sehingga tidak ada subsidi dan harus masuk ke wilayah yang memang secara harga tidak membutuhkan insentif," sambungnya.

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan, sekalipun sama-sama berbahan tebu, program uji coba bioetanol itu dilakukan bukan dengan mengkonversi bahan baku gula, tetapi mengkonversi molasis.

"Jadi kalau kita kembangkan pabrik tebu, itu ada yang untuk gula, lalu ada yang untuk molasis yang dipakai untuk industri, termasuk bioetanol," pungkasnya.

(SLF)

SHARE