ECONOMICS

Bisa Tumbuh 5 Persen, Ekonomi RI di 2025 Masih Bergantung pada Faktor Musiman

Nia Deviyana 09/02/2025 07:00 WIB

LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-5,1 persen di 2025.

Bisa Tumbuh 5 Persen, Ekonomi RI di 2025 Masih Bergantung pada Faktor Musiman. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-5,1 persen di 2025.

Hal tersebut menimbang kondisi perekonomian saat ini, di mana angka pertumbuhan PDB terakhir menggambarkan kondisi suram dan menguatkan indikasi adanya permasalahan struktural yang membuat perekonomian Indonesia tidak mampu tumbuh 5 persen tanpa adanya faktor musiman

"Sejauh ini, belum terlihat danya perencanaan yang konkret oleh pemerintahan baru dalam mengatasi masalah produktivitas dan Indonesia mungkin harus terus bergantung pada faktor musiman untuk mendorong pertumbuhan ekonominya," tulis LPEM FEB UI dalam riset bertajuk Indonesia Economic Outlook Q1 2025, dikutip Sabtu (8/2/2025).

Kondisi ini bukanlah fenomena baru. Kondisi serupa terjadi di 2023 saat perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh 4,94 persen (yoy) di triwulan ketiga tahun tersebut. 

Begitu juga setelah berlalunya periode mudik Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah di triwulan kedua 2024, berbagai sektor perekonomian mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti sektor transportasi dan pergudangan, jasa usaha, dan akomodasi dan makanan minuman.

Pada 2025 menandai dimulainya era pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintahan baru telah menetapkan agenda ambisius untuk mendorong pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 8 persen dari kondisi normal saat ini sebesar 5 persen.

Dari aspek eksternal, kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS memicu era perang dagang baru yang memiliki risiko tinggi terhadap stabilitas nilai tukar dan inflasi. 

Ketidakpastian berlanjutnya era pelonggaran moneter oleh The Fed juga meningkatkan risiko keuangan global. 

"Tanpa strategi mitigasi yang tepat untuk menahan risiko eksternal dan reformasi ekonomi struktural yang konkret, ekonomi Indonesia mungkin tidak dapat tumbuhsecara konsisten sebesar 5 persen atau lebih, apalagi untuk mencapai target 8 persen," tulis riset tersebut.

(NIA DEVIYANA)

SHARE