Bisakah Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen?
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya di kisaran 5 persen berdasarkan rasio Gross Domestic Product (GDP) di global.
IDXChannel - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya di kisaran 5 persen berdasarkan rasio Gross Domestic Product (GDP) di global.
Wholesale and International Banking Director BNI (BBNI) Agung Prabowo mengatakan, jika kembali lagi ke postur fiskal, maka yang perlu diperhatikan adalah kekuatan daya beli masyarakat, terutama adalah dari kelas menengah bawah.
"Karena rumus dari GDP itu salah satunya adalah check consumption. Itu kalau misalnya they can not consume atau purchasing power-nya itu lemah, tentunya dari sisi pencapaian GDP dan target 8 persen itu akan sangat sulit," ujarnya dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Contoh lain, lanjut Agung, dilihat juga faktor dari GDP adalah investasi. Saat ini juga sangat berharap yang namanya keberlanjutan dari program Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pemerintahan selanjutnya.
"Kita tadi mendengarkan itu kalau hilirisasi dari nikel seperti misalnya. Itu dulu kita ekspor nikel gitu aja mungkin kita bisa generate sekitar USD1,8 miliar," ujar dia.
Dengan hilirisasi, nilai yang bisa dikembangkan itu menjadi USD34 juta. Jadi bisa dihitung berapa besaran dari sisi value creation-nya dan juga penciptaan lapangan pekerjaannya.
"Jadi menurut saya sih hilirisasi itu penting. Dan itu juga untuk harus jelas, jadi consumption dan investment yang benar gitu ya," kata Agung.
Selain itu, dari sisi FDI-nya juga menjadi hal yang sangat penting sekali untuk Indonesia. Untuk bisa mengembangkan dari sisi investasinya, penting untuk bisa mencapai pertumbuhan 8 persen.
"Apakah itu bisa segera terjadi? Mungkin itu akan takes process ya. Karena yang tadi purchasing power-nya harus diperbaiki dulu untuk bisa mencapai ke sana," kata Agung.
Menurut Agung, lapangan pekerjaannya harus dibuka dulu untuk bisa mencapai ke sana. Sehingga, jika sudah bisa diselesaikan semua, tentunya target pertumbuhan ekonomi 8 persen akan terjadi.
"Kalau misalnya kita lihat juga di poster fiscal juga kita lihat disitu juga ada apa namanya, dari sisi soft infrastructure yaitu pendidikan, itu juga penting sekali. Tanpa itu mungkin susah kita untuk mencari suatu value creation di dalam ekonomi ini," ujar Agung.
(Dhera Arizona)