ECONOMICS

BOR DIY di Atas 90 Persen, RS Medika Respati Sleman Difungsikan sebagai RS Darurat Covid-19

Priyo Setyawan 03/07/2021 17:28 WIB

Pemkab Sleman menyiapkan gedung RS Medika Respati di Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman sebagai rumah sakit darurat Covid-19.

BOR DIY di Atas 90 Persen, RS Medika Respati Sleman Difungsikan sebagai RS Darurat Covid-19 (Dok.MNC Media)

IDXChannel -Pemkab Sleman menyiapkan gedung RS Medika Respati di Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman sebagai rumah sakit darurat COVID-19 (RSDC). Hal ini disebabkan melonjaknya kasus COVID-19 pada bulan Juni di DIY,  sehingga membuat rata-rata BOR rumah sakit rujukan sudah di atas 90%.

Bupati Sleman Kustini mengatakan dengan melonjakkan kasus COVID-19, berimbas pada ketersedian BOR di rumah sakit rujukan, rata-rata sudah terisi 90%. Karena ini,  sebagai antisipasi jika ada pasien COVID-19 yang tidak bisa dirawat di rumah sakit rujukan, maka  menyiapka rumah sakiit darurat COVID-19 ini.

"RS darurat ini perlu kita siapkan mengingat kasus COVID-19 di Sleman akhir-akhir ini  mengalami kenaikan yang siginifikan,”  kata Kustini saat melakukan peninjaun kesiapan RS Medika Respati sebagai RSDC, Sabtu  (3/7/2021).

RSDC tersebut memiliki kapasitas 200 bed, namun sebagai tahap awal baru akan mengunakan 50 bad. Saat ini sedang melengkapi fasilitas yang ada di dalam kamar, baik bed maupun lainnya, termasuk  sumber daya tenaga kesehatam (nakes). Ditargetkan 12 Juli 2021 sudah bisa dioperasionalkan.

“Namun kami tetap berharap kasus COVID-19 bisa terkendali. Sehingga rumah sakit darurat ini tidak digunakan,” harap Kustini.

Kepala RSDC Gedung RS Medika Respati, Tunggul Birowo mengatakan RSDC ini nantinya untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan membutuhkan oksigen. Sebab untuk gejala ringan masih bisa dirawat di shelter.  Karena ini, nantinya setiap kamar di lengkapi dengan oksigen.

“Selain melengkapi fasilitas kamar, kami juga menyiapkan oksigen,” jelasnya.

Mengenai nakes, nantinya akan disedikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman.  Untuk  nakes yang dibutuhkan, antara lain dokter umum lima orang, perawat 24 orang, bidan lima orang dan tenaga medis lainnya, seperti rekam medis serta teknisi empat orang. 

“Untuk nakes saat ini kami juga sedang melakukan rekrutmen,”  pungkasnya. 

(IND) 

SHARE