ECONOMICS

Bos BI Sebut Ada Lima Tantangan Global yang Terus Bayangi Pemulihan Ekonomi Indonesia

Michelle Natalia 24/12/2021 14:40 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan berlangsung lebih baik di 2022.

Bos BI Sebut Ada Lima Tantangan Global yang Terus Bayangi Pemulihan Ekonomi Indonesia

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan berlangsung lebih baik di 2022. Kendati demikian, masih ada sejumlah risiko yang harus tetap diwaspadai ke depan.

"Pertama, normalisasi kebijakan moneter negara maju. Langkah normalisasi kebijakan negara maju akan berdampak pada terbatasnya aliran modal asing sehingga akan menekan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," ungkap Perry dalam webinar ISEI pada Jumat(24/12/2021). 

Dia menyebutkan, normalisasi kebijakan negara maju yang akan memberikan efek rambatan ke negara berkembang menjadi salah satu fokus pembicaraan di dalam Presidensi G20 Indonesia.

"Ini memang harus kita upayakan di Presidensi G20 agar normalisasi kebijakan moneter direncanakan secara baik, dikalibrasi secara baik, dan terutama dikomunikasikan secara baik,” tambah Perry.

Tantangan kedua, sambung dia, adalah mengatasi dampak luka memar atau scarring efek pada korporasi akibat pandemi Covid-19, terutama di negara maju.

"Langkah yang perlu dilakukan, menurutnya adalah dengan melakukan pembukaan sektor-sektor usaha, reformasi di sektor riil, maupun berbagai langkah yang diarahkan pada penanganan sektor riil khususnya korporasi," terangnya.

Perry mengatakan, tantangan ketiga adalah meluasnya digitalisasi di seluruh aspek kehidupan, termasuk juga di bidang sistem pembayaran antar negara, serta risiko aset kripto.

"Keempat, semakin kuatnya tuntutan ekonomi dan keuangan hijau dari negara maju. Indonesia harus siap untuk melakukan transisi ke proyek-proyek hijau dan ramah lingkungan, termasuk sektor keuangan," ungkap Perry.

Dia juga menegaskan bahwa perbankan dan sektor keuangan tentu saja harus mempersiapkan bagaimana bisa membiayai proyek-proyek yang hijau, dan tentunya BI pun akan melakukan langkah-langkah mendorong pembiayaan ke sektor hijau.

"Tantangan kelima adalah semakin melebarnya kesenjangan, terutama di masa pandemi ini. Oleh karena itu, disinilah inklusi ekonomi dan keuangan menjadi penting, termasuk melalui digitalisasi," pungkas Perry.

(NDA)

SHARE