ECONOMICS

Bos INKA: TKDN Produk KRL Sudah 50 Persen

Iqbal Dwi Purnama 27/03/2023 17:36 WIB

Rencana impor rangkaian KRL bekas dari Jepang menuai polemik. Sementara TKDN dalam produksi KRL baru mencapai 45-50 persen.

Bos INKA: TKDN Produk KRL Sudah 50 Persen (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Rencana impor rangkaian KRL bekas dari Jepang menuai polemik. Sementara Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi KRL baru mencapai 45-50 persen.

Hal tersebut seperti diungkapkan Direkrut Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto. Ia menyebut TKDN untuk produksi KRL baru sebesar 45-50 persen. Hal tersebut dikarenakan badan kereta tersebut saat ini sudah mampu di produksi di dalam negeri dan beberapa komponen lain masih diperlukan impor.

Eko menjelaskan, saat ini untuk hal-hal yang terkait mekanik, sudah mampu diproduksi di dalam negeri. Sedangkan untuk hal-hal seperti instalasi software memang tidak bisa dipungkiri bahwa masih membutuhkan impor.

"Desain teknologi sudah oke dengan KCI, teknologi yang terbaru, itu nanti kualitasnya bagus, kalau carbody ada di sini TKDN bisa 45 persen - 50 persen karena carbody kita kerjakan di sini," kata Eko saat ditemui usai Raker bersama Komisi VI DPR RI, Senin (27/3/2023).

Namun, Eko mengakui saat ini belum semua komponen bisa didapatkan dari dalam negeri. Beberapa masih diperlukan impor, terutama dari sisi instalasi software untuk rangkaian kereta tersebut. 

Adapun pesanan PT KCI, hingga tahun 2025 mendatang sudah di order sebanyak 16 trainset. Targetnya rangkaian kereta berpenggerak itu bisa rampung pada tahun 2025 mendatang.

"Beberapa memang kita masih melakukan impor, seperti whelshet, terutama terkait software, kalau mekanik kita sudah banyak yang di dalam negeri, teknologi electricalnya, softwarenya," sambung Eko.

Sebelumnya pemerintah terutama Kementerian Perindustrian hingga Kementerian Perdagangan belum memberikan izin untuk PT KCI melakukan importasi rangkaian KRL bekas dari Jepang. Sebab pemerintah mendorong PT KCI untuk membeli produk dalam negeri seperti yang di produksi oleh PT INKA.

"Kereta baru untuk tahun 2025 sudah dipersiapkan, karena fasilitas untuk produksi juga kami siapkan, mudah-mudahan ini lancar bisa kami deliver seusai perkiraan kami di tahun 2025," tandas Eko. (RRD)

SHARE