ECONOMICS

Bos Lippo Optimis Ekonomi RI Tetap Positif Meski Ada Omicron

Michelle Natalia 10/01/2022 20:36 WIB

Kendali covid-19 varian Omicron telah menyebar di Indonesia, perekonomian nasional tetap diprediksi akan tumbuh positif tahun ini.

Bos Lippo Optimis Ekonomi RI Tetap Positif Meski Ada Omicron (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kendali covid-19 varian Omicron telah menyebar di Indonesia, perekonomian nasional tetap diprediksi akan tumbuh positif tahun ini.

Pandangan optimistis terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady. Menurutnya, meskipun terdapat beberapa tantangan dari sisi makro terkait inflasi hingga pertumbuhan kredit yang minim, masih terdapat banyak peluang yang 
bisa digali demi meraih pertumbuhan maksimal pada tahun ini. 

John menilai dengan kesuksesan program vaksinasi yang akan dilanjutkan pada 2022, persoalan pandemi Covid-19 akan jauh lebih terkendali. 

“Karena prosentase masyarakat yang telah divaksin lengkap akan semakin tinggi, pemerintah pun sigap mempersiapkan langkah mitigasi dan strategi yang 
sejauh ini terbukti berhasil,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin(10/1/2022).

Dia menilai kemunculan varian Omicron tidak akan separah varian Delta. Hal ini berkat pelaksanaan program vaksinasi nasional yang telah berjalan maupun perintah Presiden Joko Widodo untuk 
dilaksanakan program vaksin booster. 
Meski demikian, lanjut John, pagebluk berskala global masih membayangi langkah dan strategi perekonomian akibat ganguan terhadap rantai pasok yang telah memicu terjadinya inflasi di beberapa
negara maju selain dipicu kebijakan pemangkasan bunga dan pencetakan uang sebelumnya. 

“Tentunya, hal ini juga akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Terutama berimbas terhadap arus masuk dan keluar modal dari luar yang juga akan mempengaruhi nilai tukar maupun 
pasar keuangan,” tuturnya.

Meskipun demikian, Indonesia dinilai masih memiliki potensi untuk memetik pertumbuhan yang positif pada tahun 2022, di mana Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan berada pada rentang 4,7 persen-5,5 persen. Adapun lembaga global seperti Bloomberg mematok pertumbuhan ekonomi RI di kisaran 5,2 persen.

John menilai pandemi Covid-19 yang menghambat interaksi sosial dan mobilitas pada sisi lain telah memunculkan sektor digital yang kuat. “Dari data yang ada, valuasi ekonomi digital kita sangat tinggi, 
begitupun proyeksi hingga beberapa tahun ke depan. Pandemi telah mempercepat akselerasi digital ini, karena itu saya yakin ini akan jadi motor pertumbuhan baru,” ungkap John.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, valuasi ekonomi digital pada 2021 mencapai Rp1.005 triliun atau USD70 miliar. Sedangkan berdasar riset Google terbaru, perekonomian digital Indonesia pada 2025 diproyeksi menyentuh USD146 miliar.

Terlebih, kata John, salah satu kekuatan utama ekonomi nasional masih disumbangkan oleh konsumsi domestik. Dengan kata lain, ungkapnya, secara struktur perekonomian nasional saat ini sangat ampuh untuk melaju meskipun masih terdapat pandemi yang mengintai.

“Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara kawasan yang mempunyai ekosistem digital terbesar, hal inipun semakin ditopang pemulihan daya beli masyarakat. Walaupun kredit perbankan melambat dan orang banyak menabung, namun transaksi digital semakin membesar,” ungkap John. (RAMA)

SHARE