Bos Pertamina Semringah, Kemenkeu Percepat Pembayaran Kompensasi Energi
Dirut Pertamina mengapresiasi Kemenkeu yang mengubah mekanisme pembayaran kompensasi energi yang semula per semester menjadi per kuartal pada 2022.
IDXChannel – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengapresiasi kebijakan pemerintah yang mempercepat pembayaran kompensasi energi. Itu karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengubah mekanisme pembayaran yang semula per semester menjadi per kuartal pada 2022.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyebut perubahan mekanisme pembayaran kompensasi membuat keuangan Pertamina menjadi lebih baik. “Dengan mekanisme pembayaran kompensasi lebih cepat akan mendorong cash flow Pertamina semakin sehat dan kuat,” ujar Nicke, Selasa (7/2/2023).
Nicke optimistis Pertamina terus menjaga ketahanan energi nasional di tengah tantangan global dan kebutuhan energi yang semakin meningkat.
“Pasca pandemi, di saat negara-negara di dunia banyak mengalami kelangkaan dan krisis energi, Pertamina berhasil menjaga ketersediaan dan ketahanan stok energi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.
Menurutnya, selama hampir tiga tahun masa pandemi, kinerja Pertamina terus menunjukkan tren positif. Dengan keuangan yang sehat, perusahaan bisa melakukan investasi dan membiayai proyek-proyek strategis nasional di bidang energi sehingga bisa memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketahanan energi nasional, lanjut Nicke, semakin kuat dengan dukungan kebijakan pemerintah yang memberikan tambahan anggaran subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM pada APBN 2022.
Dengan tambahan subsidi, kenaikan harga BBM dan LPG sebagian ditanggung negara. Berbeda dengan yang terjadi di beberapa negara, di mana kenaikan harga minyak dan gas dunia seluruhnya dibebankan kepada masyarakat dalam bentuk kenaikan harga BBM dan gas yang sangat tinggi.
“Subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM menjadi menjadi shock absorber yang sangat tepat, sehingga tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga dengan baik. Daya beli masyarakat juga terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi nasional terus positif,” kata Nicke.
(FRI)