BPH Migas Tawarkan Pengusaha Muda Garap Proyek Jaringan Pipa Gas
BPH Migas terus berupaya mencari terobosan agar sektor hilir migas tidak hanya dapat memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
IDXChannel - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus berupaya mencari terobosan agar sektor hilir migas tidak hanya dapat memberikan manfaat pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga dapat menggerakkan dunia usaha sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Salah satu upaya yang dilakukan BPH Migas adalah dengan menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) agar para pengusaha lebih tertarik lagi untuk melakukan investasi di bidang hilir migas.
Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro mengatakan, pihaknya akan memberikan skema daerah dan Hipmi diharapkan dapat menyeleksi dan mendorong vendor-vendor terbaik.
"Saat ini yang menarik di sektor hilir migas bagi pengusaha adalah dibukanya peluang investasi dengan konsesi 30 tahun untuk pembangunan jaringan transmisi maupun distribusi gas. Selain pengusahaan pipa transmisi, peluang usaha yang bisa diambil Hipmi adalah jaringan gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3/2021).
Bambang mengapresiasi dengan mengusulkan tindak lanjut dengan Hipmi sebagai wadah pengusaha. Sementara BPH Migas regulator, maka penting sesi khusus ataupun Expo untuk mengundang pengusaha-pengusaha migas untuk berinvestasi.
"Tugas BPH Migas untuk BBM lebih untuk yang moveble, karena itu sinergi dengan Hipmi harus matching antara suplai dan demand yang tidak bersamaan tempatnya. Kami akan lakukan MoU untuk bantu menjembatani dan membuat sinergitas lebih baik," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Anggawira mengatakan, keberadaan Hipmi tidak hanya sampai provinsi, namun sampai dengan kabupaten/kota sehingga memungkinkan untuk membantu atau bekerjasama dengan BPH Migas sampai dengan tingkat daerah.
"Jumlah vendor di industri hilir migas belum cukup memadai hanya terdapat 8.000 dari ratusan ribu kebutuhan/opportunity yang tersedia, sedangkan untuk vendor yang bermain di infrastruktur hulu sangat banyak," ujarnya.
Secara prinsip, Hipmi dan BPH Migas siap tindak lanjut dengan MoU, sekaligus nanti mendetailkan sektor-sektor yang bisa dikerjasamakan.
"Potensi bisnis sekaligus kontribusi swasta terhadap distribusi migas melalui pipa masih perlu didukung oleh BPH Migas, mengingat sering kali terjadi hambatan berkaitan dengan hak guna lahan antara pemilik properti dengan vendor gas, juga berkaitan dengan andil pertamina dalam bisnis tabung gas, perlu ditilik lebih komprehensif untuk hal ini," ungkapnya.
Anggawira menyarankan agar alternatif solusi pemberdayaan dan pelatihan pengusaha UMKM melalui roadshow komprehensif, terintegrasi dan berkelanjutan dengan harapan akan dihasilkan database vendor baru, pemahaman industri hilir migas. Dengan adanya MoU dan kontrak langsung dengan melibatkan regulator daerah, perusahaan swasta daerah maupun nasional dan BUMN.
"Hipmi mengharapkan hal ini tidak hanya konsepsi, namun menjadi implementasi," tuturnya. (RAMA)