ECONOMICS

BPOM Izinkan Vaksin Sputnik-V Asal Rusia Dipakai di Indonesia 

Muhammad Sukardi 25/08/2021 13:45 WIB

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau 'Emergency Use Authorization' (EUA) vaksin Covid-19 Sputnik-V.

Vaksin Sputnik-V asal Rusia (BBC)

IDXChannel - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau 'Emergency Use Authorization' (EUA) vaksin Covid-19 Sputnik-V asal Rusia. Ini merupakan EUA vaksin Covid-19 ketujuh yang diterbitkan BPOM.

Sebelumnya diketahui BPOM sudah menerbitkan EUA untuk vaksin Covid-19 Sinovac (CoronaVac), Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca Covid-19 Vaccine, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer).

Vaksin Sputnik-V sendiri merupakan vaksin yang dikembangkan The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

"Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin  ini di Indonesia," terang laporan resmi terbaru BPOM, Rabu (25/8/2021).

Vaksin Sputnik-V digunakan untuk indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas (18+). Vaksin diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL sebanyak 2 dosis dengan rentang waktu 3 minggu.

"Vaksin ini termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu -20oC ± 2oC," tambah laporan BPOM.

Kepala BPOM memastikan bahwa vaksin Sputnik-V yang nantinya datang ke Indonesia sudah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Penilaian terhadap data mutu vaksin telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional," terang Penny. 

Berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya, efek samping dari penggunaan vaksin Covid-19 Sputnik-V termasuk dalam efek samping tingkat keparahan ringan atau sedang. "Hasil ini dilaporkan pada uji klinik Vaksin COVID-19 Sputnik-V (Gam-Covid-Vac) dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama," tambah Penny. (NDA)

SHARE