ECONOMICS

BPS Catat Nilai Impor RI pada Februari 2023 Turun 13,68 Persen

Advenia Elisabeth/MPI 15/03/2023 12:16 WIB

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mencatat nilai impor Indonesia Februari 2023 mencapai USD 15,92 miliar. 

BPS Catat Nilai Impor RI pada Februari 2023 Turun 13,68 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mencatat nilai impor Indonesia Februari 2023 mencapai USD 15,92 miliar.  Ia melaporkan angka tersebut turun 13,68% dibandingkan Januari 2023 atau atau turun 4,32% dibandingkan Februari 2022.

Impor migas Februari 2023 tercatat mencapai USD2,41 miliar atau turun 17,19% dibandingkan Januari 2023 atau turun 17,08% dibandingkan Februari 2022. Penurunan impor migas ini dikarenakan turunnya minyak mentah sebesar 45,39%, dan hasil minyak sebesar 8,20%. 

"Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan impor bulan Februari memiliki pola yang sama, yaitu tren menurun secara m-to-m," ujar Habibullah dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Rabu (15/3/2023). 

Di samping itu, pertumbuhan impor Februari 2023 secara y-on-y mengalami kontraksi setelah sempat menguat pada Januari 2023. Lebih lanjut Habibullah melaporkan, untuk impor nonmigas Februari 2023 tercatat senilai USD13,51 miliar atau turun sebesar 13,03% dibandingkan Januari 2023 atau turun 1,63% dibandingkan Februari 2022.

Ia menerangkan, penurunan impor nonmigas  Februari 2023 didorong oleh beberapa komoditas. Seperti mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar USD355,4 juta atau turun 15,22%. Kemudian mesin peralatan mekanis dan bagiannya turun 7,27 persen.

Sedangkan peningkatan terbesar adalah bijih logam, terak, dan abu senilai USD111,1 juta atau meningkat 249,87%. 

Dilihat dari negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2023 Habibullah, diterangkan Habibullah didominasi oleh tiga negara yaitu Tiongkok USD9,36 miliar (32,22%), Jepang USD2,77 miliar (9,53%), dan Thailand USD1,79 miliar (6,17%). Impor nonmigas dari ASEAN USD4,99 miliar (17,17%) dan Uni Eropa USD2,01 miliar (6,91%).

"Sementara, menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Februari 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal USD317,3 juta (5,87%) dan barang konsumsi USD178,6 juta (6,42%), namun bahan baku/penolong turun USD983,5 juta (3,69%)," pungkasnya.

(SLF)

SHARE