ECONOMICS

BPS dan Kantor Statistik Australia Perkuat Kolaborasi di Empat Lingkup Strategis

Dhera Arizona Pratiwi 02/12/2025 14:24 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Australian Bureau of Statistics (ABS) sepakat memperkuat kolaborasi di empat lingkup strategis.

BPS dan Kantor Statistik Australia Perkuat Kolaborasi di Empat Lingkup Strategis. (Foto iNews Media Group)

IDXChannelBadan Pusat Statistik (BPS) dan Australian Bureau of Statistics (ABS) resmi menandatangani pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) periode 2025-2029. Kedua lembaga sepakat memperkuat kolaborasi di empat lingkup strategis.

Pertama, peningkatan kualitas statistik resmi negara, khususnya neraca nasional, statistik harga, statistik produksi, dan statistik lingkungan. BPS dan ABS berkomitmen membangun sistem statistik yang lebih berkualitas dan efisien dengan mengacu pada standar proses bisnis statistik internasional.

Kedua, percepatan modernisasi statistik melalui adopsi metodologi mutakhir, pemanfaatan data administratif dan big data untuk statitik resmi, hingga penerapan machine learning.

Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang statistik. Keempat, memperkuat keterlibatan Indonesia dalam forum statistik internasional.

"Penandatanganan ini menjadi tonggak penting bagi upaya modernisasi statistik nasional di tengah dinamika global yang semakin cepat," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan resminya, Selasa (2/12/2025).

Dia menuturkan, hubungan antara BPS dan ABS telah terjalin dengan baik lebih dari tiga dekade. Selama tiga dekade, kerja sama BPS–ABS menjadi salah satu fondasi dalam peningkatan kualitas data Indonesia.

"Sejak MoU pertama kali ditandatangani pada 1995, kerja sama antara dua lembaga telah memperkuat metodologi statistik, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan sistem digital, dan mendorong adopsi praktik baik internasional," kata Amalia.

Amalia juga menegaskan, pembaruan MoU ini selaras dengan arah kebijakan luar negeri Indonesia yang menekankan kemitraan yang memberi manfaat konkret bagi kepentingan nasional.

"Selaras dengan kebijakan luar negeri Bapak Presiden Prabowo yang memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama dengan Australia," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, The Australian Statistician atau Kepala ABS David Gruen menyampaikan, tahun ini menandai tiga puluh tahun kerja sama yang erat antara ABS dan BPS. Selama kurun waktu tersebut, kolaborasi ini telah memberikan manfaat yang besar bagi kedua institusi.

"Pembaruan MoU hari ini juga menjadi langkah ABS dan BPS untuk berkembang bersama, melangkah untuk masa depan, dan saling menghormati kerjasama yang telah berlangsung lama ini,” ujarnya.

Melalui pembaruan MoU ini, Amalia menyampaikan, BPS perlu responsif atas kebutuhan pengguna data, terus beradaptasi dengan dinamika global serta memperkuat kerja sama internasional untuk meningkatkan kualitas data statistik di Indonesia.

”Kita sepakat untuk membawa kerja sama ini ke tingkat yang lebih tinggi. Tidak hanya memperkuat kemitraan, tetapi juga membangun persahabatan. Dengan hubungan yang lebih baik, kita membangun kepercayaan dan saling menghormati, sehingga kedua pihak dapat tumbuh bersama dan saling mendukung untuk mencapai visi menjadi NSO berkelas dunia di masa depan,” ujar Amalia.

Dalam kesempatan ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy hadir sebagai keynote speaker dan menyampaikan nilai strategis dari kerjasama BPS dan ABS. Rachmat Pambudy menyampaikan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan perwujudan dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Australia baru-baru ini, serta pertemuan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese.

"Kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral melalui kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. Dalam konteks ini, kerja sama yang lebih erat antara BPS dan ABS tentunya sangat strategis serta relevan," katanya.

Rachmat menjelaskan, Prabowo sangat memperhatikan kualitas data statistik, serta selalu merujuk pada indikator-indikator utama yang dihasilkan oleh BPS, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, statistik perumahan, dan masih banyak lagi.

(Dhera Arizona)

SHARE