ECONOMICS

BPS: Ekonomi RI Kuartal III Tumbuh 5,72 Persen, Pengangguran Turun

Iqbal Dwi Purnama 07/11/2022 18:55 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh 5,72 persen secara year on year (YoY).

BPS: Ekonomi RI Kuartal III Tumbuh 5,72 Persen, Pengangguran Turun (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh 5,72 persen secara year on year (YoY). Hal ini juga berdampak pada Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) pada Agustus mencapai 5,86 persen atau turun 0,63 persen.

Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri mencatat tingkat Penganggur terbuka per Agustus 2022 baru berkurang 0,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tingkat Penganggur Terbuka (TPT), di Agustusan 2022 sebesar 5,86 persen turun sebesar 0,63 persen dibandingkan dengan Agustus 2021," ujar Indah dalam konferensi pers capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022, Senin (7/11/2022).

Indah menjelaskan pandemi covid yang melanda dua tahun kebelakang menyisakan dampak yang dalam untuk sektor ketenagakerjaan. Setidaknya terpat 4,15 juta pekerja yang terdampak pandemi covid 19.

Mereka terdiri dari penduduk usia kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan, pengangguran akibat covid, bukan angkatan kerja, tidak bekerja akibat covid dan pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.

Adapun saat ini, Kemnaker mencatat terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja. Berdasarkan data dari Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional), per Agustus 2022 jumlah angkatan kerja 143,73 juta, angka tersebut naik 35 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2022.

"Lapangan kerja mengalami peningkatan di beberapa sektor yaitu pertanian, perhutanan, perikanan sejumlah 1,75 juta orang, hanya sektor pengadaan air, pengelola sampah, limbah yang mengalami penurunan yaitu sekitar 0,05 juta orang," kata Indah.

Pada kesempatannya Indah menjelaskan dampak resesi yang menyerang negara-negara tujuan ekspor juga masih menjadi tantangan akibat turunnya permintaan. Terlebih yang paling terdampak adalah sektor yang padat karya.

"Kami sudah menerima data dari asosiasi industri, baik dari tekstil, alas kaki dan garmen, namun perlu kamu croscek kembali, kami sampaikan potensi memang ada, ada bebepa penurunan dari permintaan ekspor terutama untuk Eropa," tutup Indah. (RRD)

SHARE