ECONOMICS

BPS: Neraca Dagang Indonesia-Timur Tengah Defisit USD1,07 Miliar di 2023

Anggie Ariesta 22/04/2024 13:06 WIB

BPS mencatat Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan kawasan Timur Tengah sebesar USD1,07 miliar sepanjang 2023.

BPS: Neraca Dagang Indonesia-Timur Tengah Defisit USD1,07 Miliar di 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan internasional Indonesia ke kawasan Timur Tengah mencapai USD19,20 miliar sepanjang 2023. Meski begitu, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan kawasan tersebut sebesar USD1,07 miliar.

"Nilai ekspor Indonesia ke kawasan ini adalah USD9,06 miliar atau kira-kira 3,50% terhadap total ekspor Indonesia dan nilai impor sebesar USD10,13 miliar kira-kira kontribusinya sebesar 4,57% terhadap total impor," jelas Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasari dalam Rilis BPS Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2024, Senin (22/4/2024).

"Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan Timur Tengah itu sekitar USD1,07 miliar," sambungnya.

Secara keseluruhan, nilai perdagangan Indonesia ke Timur Tengah sebesar USD19,20 miliar setara dengan 3,99% dari total nilai perdagangan dengan seluruh negara.

Adapun, tiga negara di kawasan Timur Tengah dengan nilai perdagangan terbesar dengan Indonesia yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Oman.

Baik Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Oman menjadi tiga negara dengan komoditas migas dan non migas utama yang diekspor dan diimpor Indonesia ke dan dari negara tersebut.

Secara rinci, Arab Saudi dengan nilai ekspor USD2,08 miliar atau 22,93% dan nilai impor USD4,07 miliar atau 40,14%. Kemudian Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor USD2,65 miliar atau 29,23% dan nilai impor USD2,35 miliar atau 23,21%.

Terakhir, untuk Oman dengan nilai ekspor USD0,34 miliar atau 3,72% dan nilai impor USD1,85 miliar atau 18,25%.

(FRI)

SHARE