BPS Sebut Kinerja Indikator Ekonomi RI hingga Agustus 2025 Positif
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, kinerja indikator ekonomi Indonesia hingga Agustus 2025 cenderung positif.
IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) baru sja merilis sejumlah indikator ekonomi penting, mencakup data ekspor-impor, inflasi, nilai tukar petani, serta perkembangan sektor pertanian, pariwisata, dan transportasi nasional.
Dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bersama sejumlah menteri di Wisma Danantara, Rabu (1/10/2025), Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, kinerja indikator ekonomi Indonesia hingga Agustus 2025 cenderung positif.
"Nilai ekspor kumulatif sepanjang Januari sampai dengan Agustus 2025 meningkat 7,72 persen, sementara ekspor non-migas meningkat 9,15 persen, sehingga nilai kumulatif Januari-Agustus ekspor non-migas mencapai USD176,09 miliar," ujarnya.
Dia juga menuturkan, neraca perdagangan Indonesia juga tetap menunjukkan surplus sebesar USD10,13 miliar pada periode yang sama. Capaian ini memperpanjang rekor surplus perdagangan menjadi 64 bulan berturut-turut sejak 2020.
Dari sisi inflasi, Amalia menjelaskan, laju inflasi nasional masih berada dalam batas target pemerintah.
"Inflasi tahun ke tahun bulan September tercatat 2,65 persen, sementara secara bulanan 0,21 persen. Sehingga inflasi tahun kalender tercatat 1,82 persen. Tentunya angka ini adalah angka inflasi terkendali dan masih dalam rentang sasaran inflasi pemerintah," ujar Amalia.
Sementara itu, di sektor pariwisata juga menunjukkan pemulihan yang kuat. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2025 mencapai 1,5 juta orang, tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Secara year-on-year, kunjungan wisman naik 12,33 persen.
Kemudian, pergerakan wisatawan domestik atau wisatawan nusantara juga mencatat pertumbuhan signifikan. Meski Agustus merupakan periode pasca-liburan, BPS mencatat sekitar 93 juta perjalanan domestik, sebagian besar untuk keperluan bisnis. Secara tahunan, jumlah ini meningkat 23,31 persen.
"Artinya mobilitas masyarakat di tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan mobilitas masyarakat di tahun lalu," ujar dia.
(Dhera Arizona)