BPS Ungkap Penyebab Inflasi di Ramadan Cenderung Lebih Tinggi
Periode Ramadan secara historis selalu dipengaruhi peningkatan permintaan masyarakat, sehingga berpotensi memicu inflasi.
IDXChannel - Periode Ramadan secara historis selalu dipengaruhi peningkatan permintaan masyarakat, sehingga berpotensi memicu inflasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti pun memperkirakan inflasi Maret 2025 cenderung lebih tinggi dibandingkaan bulan lainnya.
"Selama Ramadan kalau kita lihat sejarahnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama karena adanya peningkatan demand atau permintaan karena menghadapi Ramadan dan juga lebaran ini konsumsi masyarakat relatif lebih tinggi dari sebelumnya," ujar Amalia dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (3/3/2025).
Namun, Amalia belum dapat memberikan angka pasti mengenai prediksi inflasi Ramadan tahun ini.
"Tapi demikian, untuk berapa nanti inflasi di bulan Ramadan atau hari raya Idul Fitri tentu akan kami sampaikan di saat kita rilis di April, itu nanti pengaruh Ramadan terhadap inflasi di bulan tersebut," kata Amalia.
BPS, kata Amalia, terus memantau perkembangan harga dan konsumsi selama Ramadan untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai inflasi. Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk menstabilkan harga dengan berbagai cara, termasuk operasi pasar untuk komoditas pokok, pengaturan distribusi, dan kebijakan moneter.
"Meskipun demikian, tantangan dalam menjaga stabilitas harga tetap ada, terutama dengan kompleksitas rantai pasokan dan faktor-faktor musiman lainnya," kata dia.
(NIA DEVIYANA)