ECONOMICS

BPS Ungkap Udang Beku yang Ditolak Akibat Isu Radioaktif Capai 240 Ton

Anggie Ariesta 03/11/2025 14:30 WIB

BPS mengungkapkan adanya lonjakan re-impor pada komoditas udang beku asal Indonesia dari Amerika Serikat (AS) pada September 2025.

BPS mengungkapkan adanya lonjakan re-impor pada komoditas udang beku asal Indonesia dari Amerika Serikat (AS) pada September 2025. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan adanya lonjakan re-impor pada komoditas udang beku asal Indonesia dari Amerika Serikat (AS) pada September 2025. Pengembalian ini dilakukan setelah adanya temuan paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk tersebut di pelabuhan AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, temuan paparan Cs-137 pada udang beku asal Indonesia membuat lonjakan pada pengembalian. Aksi itu tidak hanya dilakukan oleh AS, melainkan negara lain karena meluasnya kabar adanya paparan Cs-137.

"Pada September 2025 dari catatan BPS, secara total ada re-impor udang Indonesia sebesar 240,54 ton atau senilai USD2,09 juta," kata Pudji saat jumpa pers di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Dari total re-impor tersebut, kata Pudji, sebagian besar memang berasal dari AS. "Reimpor mayoritas dikirim dari Amerika Serikat yaitu sebesar 152,32 ton atau senilai USD1,26 juta," katanya.

Data ini mengonfirmasi adanya pengembalian signifikan udang Indonesia dari AS imbas temuan udang yang diduga mengandung paparan radioaktif Cs-137.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk melakukan analisis dan inspeksi terkait asal muasal pabrik yang mengolah udang tersebut.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengklaim paparan Cs-137 pada komoditas udang beku asal Indonesia bersifat lokal. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan, kontaminasi Cs-137 hanya terjadi di Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE