BRIN Gandeng IPERINDO Tingkatkan Daya Saing Galangan Kapal Nasional
BRIN bersama IPERINDO melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tekait riset teknologi produksi kapal angkut mini liquefied natural gas (LNG).
IDXChannel - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas pantai Indonesia (IPERINDO) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tekait riset teknologi produksi kapal angkut mini liquefied natural gas (LNG).
Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) BRIN Widjo Kongko mengatakan kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung riset kajian teknologi produksi kapal angkut mini LNG untuk peningkatan daya saing galangan kapal nasional.
"Di mana kerja sama ini ada beberapa poin, yaitu pertama kita melakukan kerja sama terkait dengan koordinasi untuk peningkatan produksi galangan kapal di Indonesia, dan kedua kita melakukan koordinasi yang lebih intensif kedepannya terkait dengan kebutuhan data primer maupun sekunder baik melalui kuisioner dan lain-lain yang mana ini sangat diperlukan dalam proses riset inovasi baik di BRIN maupun bersama-sama mitra kami IPERINDO," kata Widjo dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1/2023).
Widjo berharap kerjasama ini dapat memberikan adanya hilirisasi teknologi, untuk mendukung kemajuan industri perkapalan di Indonesia.
“Kerja sama ini mencakup kerangka riset yang menyeluruh, tidak hanya masalah teknologinya saja tetapi juga terkait dengan kajian-kajian kebijakan teknologi dan tentu regulasinyanya," katanya.
Sementara itu, Anita Puji Utami Ketua Umum IPERINDO mengatakan bahwa kerjasama IPERINDO dengan BRIN terkait riset akan dituangkan untuk pembangunan kapal angkut mini LNG ini akan mendukung peningkatan distribusi penyaluran LNG, baik untuk kepentingan pembangkit listrik maupun untuk konsumen lainnya, ke wilayah-wilayah yang lebih terpencil dengan pelabuhan yang mempunyai fasilitas terbatas.
Menurutnya, hal ini akan mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, khususnya di wilayah Timur Indonesia
"Dengan menggunakan kapal angkut mini LNG ini, maka akan lebih efektif dan lebih efisien untuk menjangkau area yang lebih luas dan terpencil, dibandingkan dengan menggunakan kapal yang besar ujarnya," katanya.
Selanjutnya Anita menjelaskan, bahwa kapasitas industri galangan kapal di Indonesia saat ini mampu untuk membangun ratusan kapal, termasuk jenis kapal angkut mini LNG.
Nantinya, lanjut Anita, kerjasama ini tidak hanya berhenti disini saja tetapi kami berharap karena BRIN ini menjadi pusat inovasi seluruh teknologi. Adapun kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun sejak tahun 2023 sampai 2025.
"Jadi kami berharap dikembangkan pada sektor inovasi industri komponen kapal maupun regulasi-regulasi atau kebijakan kemaritiman yang nantinya mendukung perkembangan industri perkapalan di Indonesia guna meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional," tutupnya. (RRD)