Buka H20, Wapres : Momentum Wujudkan Kemitraan Halal Global
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin resmi membuka forum Halal 20 (H20).
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin resmi membuka forum Halal 20 (H20) sebagai rangkaian dari Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/11/2022).
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pembukaan Halal 20 saya nyatakan diresmikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridhoi semua upaya yang kita lakukan,” kata Wapres saat membuka Halal Forum.
Wapres berharap forum ini bisa menjadi momentum untuk mewujudkan kemitraan halal global. Apalagi, Indonesia menargetkan menjadi pusat halal dunia di tahun 2024 mendatang.
Forum yang mengangkat tema “Global Halal Partnership For A Robust Sustainable Future” ini dihadiri sekitar 279 peserta. Kemudian, ada 105 Lembaga Sertifikasi Halal dari 44 negara di seluruh dunia terlibat dalam forum ini. Forum yang pertama kali diselenggarakan ini dihadiri oleh mereka yang terdiri dari duta besar negara sahabat, praktisi, ilmuwan, serta pemerhati jaminan produk halal.
“Kegiatan ini sepatutnya juga menjadi momentum untuk mewujudkan kemitraan halal global demi masa depan yang berkelanjutan,” ungkap Wapres.
Mengingat, kata Wapres, potensi besar pasar halal global kian menarik bagi produsen serta pelaku perdagangan antarnegara. “Konsumsi umat muslim dunia tahun 2021 menembus 2 triliun dolar AS. Bahkan, pada 2025 diproyeksikan mencapai 2,8 triliun dolar AS,” katanya.
Bahkan, Wapres mengungkapkan sejumlah negara telah menikmati manfaat dan keuntungan dari volume perdagangan dan nilai transaksi produk halal antarnegara.
“Pada sektor makanan halal, misalnya. Brazil membukukan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara anggota OKI sebesar 16,5 miliar dolar AS, disusul ekspor dari India sebesar 15,35 miliar dolar AS.”
Wapres pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berkolaborasi dengan baik pada penyelenggaraan acara Halal 20.
“Semoga forum ini menjadi media bertukar pengetahuan, sarana diskusi yang produktif, serta menghasilkan berbagai kesepakatan, kerja sama, dan program yang konkret, baik dalam penyelenggaraan jaminan halal antarnegara anggota G20 maupun negara lainnya,” tuturnya.
(SLF)