ECONOMICS

Buka Ruang Dialog dengan Petani, Mentan Tanggapi Persoalan Pupuk Subsidi

Tangguh Yudha 24/09/2025 15:20 WIB

Mentan Amran menanggapi langsung berbagai permasalahan yang disampaikan.

Buka Ruang Dialog dengan Petani, Mentan Tanggapi Persoalan Pupuk Subsidi (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman membuka ruang dialog untuk menjawab aspirasi petani di Hari Tani Nasional ini, Rabu (24/9/2025). Dialog dilangsungkan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan).

Dalam dialog itu, Mentan Amran menanggapi langsung berbagai permasalahan yang disampaikan. Salah satunya adalah permasalahan pupuk bersubsidi yang terjadi di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

Para petani melaporkan harga pupuk bersubsidi yang melambung tinggi. Di mana harga jual di lapangan mencapai lebih dari Rp300.000 per kuintal, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp2.250/kg untuk urea dan Rp2.300/kg untuk phonska.

Menanggapi hal itu, Mentan Amran langsung menelepon Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dan memerintahkan Direktur Pupuk Kementan untuk menindak distributor ataupun pengecer yang melakukan penyelewengan harga pupuk.

“Sekarang cek. Cabut izinnya mulai hari ini. Itu menyusahkan petani kita,” kata Mentan Amran. Selain permasalahan pupuk, petani Kecamatan Kroya juga menyampaikan kesulitan dalam pengairan lahan pertanian.

Menyikapi hal ini, Mentan segera mengoordinasikan tindak lanjut dengan Balai Besar Wilayah Sungai Jawa Barat serta Direktorat Irigasi Pertanian Kementan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur irigasi dan perpompaan.

“Ini harus segera diselesaikan. Besok tim Kementan turun dan ketemu petaninya, selesaikan irigasi dan perpompaannya,” ujarnya.

Mentan Amran juga memenuhi tuntutan terkait modernisasi alsintan di Indramayu. Ia segera memerintahkan pembentukan brigade pangan di Kecamatan Kroya dan menurunkan alsintan seperti hand tractor.

Tidak hanya itu, Mentan Amran juga akan mendorong dan mengawal kelembagaan petani serta pengelolaan tanah hutan. “Intinya kami adalah pelayan rakyat. Kami akan monitor semua aspirasi Bapak Ibu. Doakan, jika tidak ada cuaca ekstrem, kita bisa swasembada pangan lebih cepat,” tutur dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE