ECONOMICS

Bukan Cuma Mainan, Ekspor Pakaian dan Sepatu RI Ikut Terancam Tarif AS

Anggie Ariesta 01/05/2025 12:56 WIB

Produk ekspor andalan Indonesia berupa pakaian jadi dan sepatu ikut terimbas kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Bukan Cuma Mainan, Ekspor Pakaian dan Sepatu RI Ikut Terancam Tarif AS (Foto: dok BBC)

IDXChannel - Produk ekspor andalan Indonesia berupa pakaian jadi dan sepatu ikut terimbas kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, kebijakan tarif AS ini mengancam produk mainan ikonik seperti boneka Barbie dan mobil miniatur Hot Wheels yang mayoritas diproduksi di dalam negeri.

"Nah dengan adanya retaliasi ini akan sangat mempengaruhi harga-harga toys, mainan-mainan selain yang mungkin yang diadopsi strategik seperti chip atau electric vehicle," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi April 2025, Rabu (30/4/2025).

Karena itu, Sri Mulyani menyoroti pentingnya menjaga daya saing produk ekspor yang kompetitif dan memiliki kualitas baik, termasuk pakaian jadi dan alas kaki dengan merek-merek global.

"Kita juga perlu untuk menjaga agar produksi eksportir kita yang kompetitif dan baik termasuk sebetulnya dalam hal ini adalah pakaian jadi dan sepatu. Anda semuanya kalau sepatunya itu yang New Balance, Converse, Adidas, Nike itu cukup banyaknya dari kita. Dan itulah yang kita perlu perhatikan karena mereka juga relatif cukup menciptakan kesempatan kerja," tutur dia.

Menurutnya, kebijakan tarif AS tidak hanya berdampak pada barang-barang merchandise, tetapi juga berpotensi memengaruhi konsumen di AS secara langsung, terutama menjelang Natal dan Black Friday. Di mana mainan menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari.

Dalam pertemuan dengan US Treasury di Washington, isu mengenai boneka Barbie sempat mencuat. Sri Mulyani menjelaskan, bahwa mayoritas boneka Barbie yang diimpor oleh Amerika Serikat berasal dari Indonesia.

“Tau Barbie kan ya? Barbie bukan yang film, tapi Barbie boneka. Barbie boneka itu mayoritas bikinan dari kita (Indonesia). Saat pertemuan dengan US Treasury, muncul pembicaraan soal Barbie. Karena AS impor Barbie (dari Indonesia), dan produser terbesar Barbie memang dari Indonesia,” kata Sri Mulyani.

(DESI ANGRIANI)

SHARE