Bukan Karena Turunnya Daya Beli, Ini Penyebab Deflasi Beruntun Versi Pemerintah
core inflation merupakan satu dari tiga komponen dari data inflasi, selain harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak.
IDXChannel - Data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menunjukkan terjadinya deflasi bulanan pada September 2024 lalu.
Dengan demikian, data tersebut praktis memperpanjang durasi tren deflasi yang terjadi secara nasional menjadi lima bulan secara berturut-turut.
Namun demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa tren deflasi tersebut bukan terjadi lantaran turunnya daya beli masyarakat secara nasional.
Menurut Airlangga, sejauh ini data menunjukkan bahwa tidak ada pelemahan daya beli yang terjadi di masyarakat. Klaim tersebut didasarkan Airlangga pada data inflasi komponen inti (core inflation), di mana dapat disimpulkan bahwa kondisi daya beli masyarakat ini masih tetap kuat dan tidak mengalami penurunan.
"Inflasi itu ada komponennya. Inflasi inti naik terus. Kalau inflasi inti naik, berarti daya beli juga naik," ujar Airlangga, dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).
Menurut Airlangga, core inflation merupakan satu dari tiga komponen dari data inflasi, selain harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak.
Airlangga menjelaskan, komponen yang terjadi deflasi dalam lima bulan terakhir bulan dari komponen core inflation, melainkan dari harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak.
Rendahnya harga bergejolak tersebut merupakan buah hasil kinerja pemerintah yang tergabung dalam tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID).
Bahkan, pemerintah juga memiliki kebijakan untuk memberikan penghargaan dan insentif bagi daerah yang berhasil mengendalikan inflasi di wilayahnya.
Sementara harga yang diatur pemerintah, seperti bahan bakar minyak (BBM), justru menunjukkan deflasi pada September 2024.
"Kalau core inflation itu yang menentukan deflasi atau tidak deflasi. Kalau dari segi ini, bukan deflasi (bukan pelemahan daya beli)," ujar Airlangga.
(taufan sukma)