ECONOMICS

Bukannya Anak Negeri, Wapres Sebut Potensi Ekonomi Halal Justru Digarap Asing

Iqbal Dwi Purnama 29/03/2022 15:46 WIB

Bukannya anak negeri sendiri, namun Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan potensi ekonomi halal justru digarap asing.

Bukannya Anak Negeri, Wapres Sebut Potensi Ekonomi Halal Justru Digarap Asing. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bukannya anak negeri sendiri, namun Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan potensi ekonomi halal justru digarap asing. Padahal, industri ini mampu menopang 25 persen lebih dari perekonomian nasional. 

Wapres menyebut ada beberapa sektor-sektor halal besar yang berpotensi dikembangkan untuk memajukan perekonomian nasional, seperti di antara sektor pertanian, makanan dan minuman, fashion, muslim, pariwisata yang ramah muslim, dan keuangan syariah.

Meski demikian Wapres menyangkan bebeapa sektor sektor masih digarap oleh negara-negara yang justru memiliki penduduk muslim dengan tingkat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Indonesia.

"Selama ini kita hanya menjadi konsumen terbesar di dunia, bukan produsen, jadi produsennya justru negara-negara non muslim, seperti Brazil, Autralia, China, Korea," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di Pembukaan Gerakan HIPMI SyariahPreneur Indonesia, Selasa (29/3/2022).

Sama seperti pembangunan infrastruktur, pemerintah juga mencanangkan pada tahun 2024 Indonesia akan menjadi produsen halal terbesar di dunia, siap menyaingi negara-negara yang disebutkan oleh Wapres.

Wapres menyebut selama pandemi covid 19 sektor keuangan dan ekonomi syariah cukup bertumbuh positif. Tidak hanya bertahan, bahkan menurutnya juga tidak hanya sekedar bertahan sektor tersebut juga mampu untuk tumbuh. 

Hal tersebut yang membuat Ma'ruf bersikeras untuk mengembangkan sektor tersebut. Sebab memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan.

"Peringkat pertama yaitu sektor pertanian, dengan kontribusi mencapai 51%, di ikuti oleh sektor makanan halal sekitar 27%, pariwisata ramah muslim 16%, dan fashion muslim hampir 6%," tutur Wapres.

"Sektor ini tidak hanya bertahan, tapi mampu menyangga ekonomi Indonesia selama pandemi," pungkasnya. (TYO)

SHARE